JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan, PAN mendukung pemerintahan terpilih Jokowi-Ma'ruf dari sisi kebijakan dan program.
Namun, hal itu tidak dapat diartikan bahwa PAN ingin bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja (KIK).
"Saya pikir PAN sudah menyatakan, kita mendukung program pemerintah tetapi apakah berarti PAN itu nanti akan bergabung ke pemerintah? Kan kita belum membicarakan. Tentu harus ada pembicaraan secara khusus terkait hal itu," kata Eddy saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/8/2019).
Baca juga: Wasekjen PAN Usul Jumlah Pimpinan MPR 10 Orang
Eddy mengatakan, partainya belum memutuskan sikap politik secara resmi.
Saat ini, kata Eddy, PAN sebatas mendukung program pemerintahan terpilih, tetapi juga mengkritik secara konstruktif pada setiap kebijakannya.
Eddy mengatakan, apabila PAN diminta bergabung dalam koalisi pemerintah, maka harus ada pembicaraan lebih lanjut.
Baca juga: Kader Akar Rumput Ingin Oposisi, Begini Respons Elite PAN
Namun, ia menegaskan, PAN tidak meminta apapun untuk bergabung dengan koalisi pemerintah.
"Karena kalau kita bergabung ke pemerintah dalam bentuk ke kabinet, kan harus ada pembicaraan terlebih dahulu. Dan itu juga belum tahu akan seperti apa, PAN itu tidak minta-minta kok, bukan karakteristik PAN untuk minta-minta," tuturnya.
Selanjutnya, Eddy mengatakan, partainya masih menerima masukan dari para kader terkait sikap politik ke depan.
Baca juga: Kader Ajukan 3 Kriteria Calon Ketua Umum PAN
Ia mengatakan, PAN tak boleh terburu-buru dalam menentukan sikap.
"Pada akhirnya kita akan melihat posisi terbaik yang harus diambil PAN, karena sikap politik PAN akan menentukan output elektoral pada pemilu 2024. Jadi kita tidak boleh emosi dan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan," pungkasnya.