Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga 20 Oktober 2019, Jokowi Larang Menterinya Lakukan Ini...

Kompas.com - 06/08/2019, 15:54 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo melarang menterinya membuat kebijakan strategis sampai pemerintahan berakhir pada Oktober.

Presiden Jokowi juga melarang para pembantunya untuk melakukan perombakan pejabat di kementerian/lembaga yang dipimpinnya.

Larangan itu disampaikan Jokowi saat sidang kabinet paripurna yang dihadiri seluruh menteri dan kepala lembaga negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/8/2019).

"Iya memang. Sampai Oktober (2019) memang ada arahan seperti itu waktu sidang kabinet," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

"Para menteri diminta untuk tidak mengeluarkan kebijakan strategis dan penempatan atau penggantian jabatan-jabatan atau posisi tertentu. Dua hal itu," kata dia.

Baca juga: 4 Tahun Jokowi-JK dan Bongkar Pasang Kabinet Kerja

Menurut Moeldoko, larangan ini dikeluarkan Presiden karena sebentar lagi masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla akan berakhir.

Jokowi akan melanjutkan pemerintahan bersama Ma'ruf Amin untuk periode 2019-2024 dan akan dilantik pada 20 Oktober 2019.

Oleh sebab itu, lanjut Moeldoko, Presiden Jokowi tidak ingin ada sesuatu yang berpotensi menimbulkan kegaduhan sehingga akan menambah beban kerja ke depan.

"Ya ini kan saat-saat kritis ya. (Pemerintahan) relatif tinggal berapa bulan. Jadi jangan sampai nanti punya beban ke depan. Itu aja sebenarnya," kata dia.

 

Kompas TV Persiapan menyambut wukuf dan puncak haji terus dimantapkan oleh panitia penyelenggara haji Indonesia. Pada Senin (5/8) sore, amirul hajj beserta delegasi meninjau beberapa fasilitas untuk Jemaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Kelengkapan fasilitas untuk jemaah jadi fokus panitia penyelenggara haji Indonesia. Untuk kelancaran dan kesiapan fasilitas tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin selaku amirul hajj meninjau sejumlah lokasi yang akan dijadikan tempat ibadah saat puncak haji. Berbagai peralatan pendukung seperti tenda, pendingin ruangan, hingga ketersediaan listrik dan kamar mandi dipastikan kondisi sebelum digunakan saat wukuf nanti. #Haji #IbadahHaji #NaikHaji
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com