Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pansel Dalami Psikologi Capim KPK Lewat "Profile Assesment"

Kompas.com - 06/08/2019, 12:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi akan mendalami aspek psikologis 40 capim KPK dalam tahap profile assesment yang berlangsung pada 8-9 Agustus 2019 mendatang.

Anggota Pansel Capim KPK Hamdi Moeloek mengatakan, aspek psikologis para capim KPK akan lebih dikuliti dalam tahap profile assesment ini ketimbang tahap tes psikologi tertulis yang sudah lewat.

"Profile assesment itu masih psychological assesment, masih assesment psikologis tapi metodenya lebih tajam, lebih detil, lebih terelaborasi, dan lebih intensif," ujar Hamdi kepada Kompas.com, Selasa (6/8/2019).

"Kita tak lagi menggunakan tes paper and pencil, tes tertulis, metodenya wawancara mendalam," kata dia.

Baca juga: Pansel Sebut Maksimal 20 Capim KPK yang Diloloskan Profile Assesment

Hamdi Muluk mengatakan, profile assesment itu juga akan memuat metode leaderless group discussion. Nantinya, para capim KPK akan dihadapkan pada simulasi pekerjaan pimpinan KPK.

Menurut Hamdi, leaderless group discussion tersebut dapat menguak aspek psikologis para peserta termasuk kepemimpinan, manajerial, profesionalitas, hingga integritasnya.

"Dari situ kelihatan ada orang yang mau menang sendiri enggak bisa komunikasi, kemampuan manajemen konfliknya jelek, kemampuan teamwork-nya buruk, atau misalnya orang yang cenderung mengalah, orang yang enggak kuat dalam pendirian," ujar Hamdi.

Selain itu, Pansel juga akan memperhatikan rekam jejak para capim KPK dalam menilai aspek psikologisnya.

"Track record diliat dari sudut pandang penjelasan pskologisnya. Apa nih orang, mengapa dia melakukan seperti ini . Di belakang rekam jejak orang itu, aspek psikologis apa," kata Hamdi lagi.

Menurut rencana, profile assesment akan digelar di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta Pusat.

Profile assesment diikuti oleh 40 capim KPK yang telah lolos dari tes psikologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com