Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

PPP: Pemilihan Ketua MPR Baiknya Dilakukan Secara Musyawarah

Kompas.com - 02/08/2019, 15:24 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Fraksi PPP MPR RI Arwani Thomafi mengatakan pemilihan ketua MPR periode 2019-2024 sebaiknya dilakukan secara musyawarah.

Hal tersebut dikatakannya saat melakukan diskusi Empat Pilar MPR RI dengan tema MPR Sebagai Rumah Kebangsaan, di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Jumat (2/8/2019).

"Berkumpul di satu meja, selesaikan secara musyawarah. PPP terbuka dengan cara itu," ucap dia.

Arwani menyadari, pasca pemilu topik seputar MPR menjadi seksi menakala para partai politik tengah berupaya merebut kursi sebagai ketua MPR.

Baca juga: Arsul Sani Disebut Jadi Calon Pimpinan MPR yang Dipertimbangkan PPP

Kalau tidak adanya upaya musyawarah, menurut Arwani, akan terus memperpanjang masalah polarisasi di tengah masyarakat.

"Kalau awalnya sudah ribut, peran MPR sebagai rumah kebangsaan menjadi jauh," ujar Arwani.

Sementara itu, Pakar Politik dan Direktur Eksekutif CSIS, Phillips Josario Vermonte, menyebut tidak ada yang aneh para partai politik tengah berebut kursi ketua MPR.

Dirinya meyakini, pemilihan ketua MPR tak akan terjadi keributan jika asal dilakukan secara transparan.

"Sudah sewajarnya ada upaya perebutan pimpinan. Perlu dipahami politik ini adalah kepentingan," ujar Phillips.

Baca juga: Ketua DPP PDI-P Sebut 3 Kemungkinan Pemilihan Pimpinan MPR

Adapun terkait penyataan Arwani yang meminta pemilihan ketua MPR dilakukan dengan cara musyawarah tidak semudah seperti yang dibayangkan. 

"Kita lihat dulu penetapan Kabinet dan DPR RI. Kalau sudah selesai dan lancar, pemilihan MPR mungkin bisa dilakukan secara musyawarah," paparnya.

Ke depan, khususnya MPR RI periode 2019-2024, Arwani berharap kelembagaan MPR sebagai rumah kebangsaan dapat diperkuat, serta mampu mengurangi isu-isu yang tidak relevan. Misalnya memperebutkan kursi ketua MPR.

"Tidak harus kembali mengambil peran memilih Presiden, tapi cukup sebagai rumah kebangsaan, pemecah sengketa yang terjadi di masyarakat," tutup Arwani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com