JAKARTA, KOMPAS.com - Kedua putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, dikenal sebagai sosok yang aktif menggunakan media sosial Twitter.
Lewat Twitter, mereka kerap mempromosikan sejumlah bisnis yang sedang dijalani. Uniknya, cara promosi yang mereka lakukan cenderung nyeleneh.
Gaya bahasa yang mereka gunakan tergolong santai, rileks, dan cenderung slenge'an. Tak jarang mereka berbalas Twit dengan gaya bahasa mengejek selayaknya pedagang yang tengah menarik perhatian pembeli di pasar.
Pengamat komunikasi Agus Sudibyo menilai, metode itu sengaja mereka ambil guna menyasar pasar milenial. Menurut Agus, cara berkomunikasi seperti itu tepat digunakan bila menyasar generasi milenial.
"Kalau generasi milenial itu kan memang cenderung menggunakan bahasa yang itu tadi, santai, cenderung slengean, gitu kan," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (26/7/2019).
Direktur Indonesia New Media Watch tersebut menuturkan, generasi milenial justru tidak cocok bila disuguhi metode promosi yang cenderung formal atau kaku.
Baca juga: Gibran-Kaesang Dinilai Sukses Curi Empati Netizen, Tangkis Haters Jokowi
Agus melanjutkan, gaya bahasa yang penuh candaan itu memang kurang pas bila ditujukan kepada kelompok masyarakat yang lebih tua.
Namun, Agus menegaskan, hal itu bukan berarti persona Gibran dan Kaesang di Twitter tidak bisa mempengaruhi kelompok masyarakat yang lebih tua.
"Sebenarnya mereka enggak melulu becanda, kan kadang-kadang mereka memberikan message imbauan-imbauan yang positif juga. Tetapi imbauan-ombauan positif yang diberikan dengann nada bicara yang rileks, yang santai," ujar Agus.