Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Yakin Prabowo Tetap Pilih Oposisi

Kompas.com - 25/07/2019, 06:45 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid berpendapat, pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Rabu (24/7/2019) kemarin, semakin menguatkan isu Gerindra akan masuk ke koalisi parpol pendukung pemerintah.

Hidayat juga yakin pada akhirnya Prabowo akan tetap berada di barisan oposisi, sesuai dengan aspirasi mayoritas dari pemilihnya pada Pemilu 2019.

"Kami memahami Pak Prabowo pasti mempunyai kapasitas untuk menjawab dengan cara yang terbaik. Pasti mempertimbangkan seluruh aspek untuk memutuskan. Beliau mengetahui bahwa banyak dari pemilih beliau yang berharap agar Pak Prabowo tetap komitmen dengan harapan para pemilih (tetap berada di oposisi)," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.

Meski demikian, PKS tetap mengapresiasi pertemuan pasangan capres dan cawapres pada Pemilu 2009 tersebut.

Menurut dia, pertemuan itu mengedepankan silahturahim untuk kebaikan bangsa dan negara. Ia berharap, semakin banyak silaturahim di antara tokoh bangsa seperti itu, akan berdampak baik pula bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Tentu, diharapkan betul-betul membawa kepada perbaikan kebaikan dan harapan-harapan untuk Indonesia lebih baik," kata Hidayat.

Baca juga: PKS Dukung Kesolidan Koalisi Jokowi-Maruf Menolak Penambahan Anggota

Sebelumnya, Megawati dan Prabowo bertemu di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu siang.

Dalam pertemuan itu, Prabowo didampingi Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo.

Sementara Megawati ditemani dua politisi PDI-P yang juga anak Megawati, Puan Maharani dan Prananda Prabowo dan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto. Hadir pula Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Pertemuan yang diawali santap siang itu membahas sejumlah hal, termasuk kemungkinan pertemuan Prabowo dan Presiden Joko Widodo. Selain itu, Megawati dan Prabowo juga sepakat mengenai menjaga persatuan dan kerukunan bangsa selepas perhelatan Pemilu 2019. 

 

Kompas TV Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri Rabu (24/7) siang bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di kediamannyan di Menteng, Jakarta. Seusai pertemuan Megawati mengatakan pembicaraan menyinggung kemungkinan kerjasama keduanya.<br /> Prabowo menuturkan, dalam kontestasi politik, keduanya memang kerap memiliki perbedaan pandangan. Namun, ketika pemilu usai dilaksanakan, keduanya kembali lagi dalam persatuan dan kesatuan Indonesia. Prabowo menyebut hubungannya yang baik dengan Megawati membuatnya bisa terus berkomunikasi mengatasi masalah kebangsaan. #MegawatiPrabowo #MegawatidanPrabowo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com