Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respon Hakim MK Saat Diperintah Saksi...

Kompas.com - 24/07/2019, 18:29 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saksi yang dihadirkan Partai Bulan Bintang (PBB), Reza Fahrozi, hadir dalam sidang sengketa hasil pileg yang dimohonkan PBB untuk Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie Jaya, Aceh.

Saat memberikan keterangan, perangai Reza sempat membuat Majelis Hakim dan peserta sidang tertawa.

Kejadian bermula ketika Reza menyampaikan dugaan kecurangan di sejumlah TPS di Desa Gampong Paru Kuede, Pidie Jaya, Aceh.

Baca juga: Hakim MK Persoalkan Bawaslu Rekomendasikan Perubahan Suara Pileg Usai Penetapan KPU

Reza mengatakan, ada salah seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) bernama Ridwan Misih yang diduga mencoblos surat suara di beberapa TPS yang letaknya berdekatan. Reza meyakini hal ini karena melihat Ridwan berkeliling TPS.

"(Ridwan Misih) masuk TPS 03, 04, 05," kata Reza dalam persidangan yang digelar di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (24/7/2019).

"Itu ngapain dia (Ridwan berkeliling TPS)?" Tanya Hakim Arief Hidayat.

"Saya tidak tahu dia ngapain di situ," jawab Reza.

"Lho, katanya tadi nyoblos?" Tanya Arief lagi.

Baca juga: Hakim MK Tegur Saksi Gerindra Dua Kali, Ini Alasannya

Saat itulah, pertanyaan Arief dijawab Reza dengan jawaban yang seolah memerintah hakim. Sontak Hakim Arief mengeluarkan kelakarnya.

"Ya dengar dulu pak," pinta Reza dengan nada memerintah yang membuat seluruh peserta sidang tertawa.

"Waduh, waduh, waduh, oke Pak Reza saya dengarkan," jawab Arief dengan tertawa.

"Memerintahkan hakim beraninya. Padahal saya ngusir saja bisa, malah saya sekarang diperintah itu," lanjut Arief.

Baik Arief dan Reza lagi-lagi tertawa.

"Mohon maaf, yang mulia," kata Reza.

"Iya, teman sendiri enggak papa," balas Arief yang diikuti tawa peserta sidang kembali.

Sidang pun berlanjut.

Kompas TV Ketua tim kuasa hukum Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Ali Nurdin memastikan pihaknya siap menjalani sidang sengketa pemilihan legislatif 2019 di Mahkamah Konstitusi. Tim kuasa hukum KPUjuga menyebuttelah berkoordinasi dengan KPU seluruh tingkatan, demi menyiapkan alat bukti yang didatangkan darisemuaprovinsi di Indonesia.<br /> KPU akan berfokus menjawab dalil gugatan terkait kesalahan penghitungan suara oleh KPU yang memengaruhi perolehan kursi.<br /> Sebagai pihak termohon, dalam sidang Sengketa Pileg 2019 di Mahkamah Konstitusi, KPUmemberikankuasa kepada 5 firma hukum untuk menjawab dalil-dalil gugatan pemohon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com