Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Meski Dapat Proper Emas, DPR Nilai PLTU Paiton Masih Ada Minusnya

Kompas.com - 22/07/2019, 18:56 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- DPR menilai meski PT. Pembangkitan Jawa Bali (PJB) melalui Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton mendapat Proper Emas sebanyak dua kali, namun masih ada sisi negatif yang terjadi di sana.

Perlu diketahui proper adalah penilaian kinerja pengelolaan lingkungan suatu perusahaan yang memerlukan indikator terukur.

Perusahaan yang mempunyai kinerja baik ditandai dengan label biru, hijau dan Emas. Sementara itu, yang buruk ditandai dengan label Merah dan Hitam.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam mengatakan salah satu sisi negatif dari PJB adalah masih adanya 600 kepala keluarga yang tinggal di wilayah Kabupaten Probolinggo belum menikmati pasokan aliran listrik.

Baca jugaRisma: Progres Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Surabaya Sudah 80 Persen

"Padahal mereka itu tinggal dekat dengan PLTU Paiton (dibawah pengelolaan PJB)). Ini sungguh ironis sekali," kata Ridwan Hisjam seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (22/7/2019).

Ridwan sendiri mengatakan itu saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi VII DPR RI ke PLTU Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (19/7/2019).

Perlu diketahui, PLTU Paiton merupakan salah satu objek vital nasional yang menjadi pemasok listrik terbesar bagi Pulau Jawa dan Bali, yakni kurang lebih sebesar 17 persen.

Tak hanya itu, lanjut Ridwan, tingkat indeks elektrifikasinya di sana juga masih kecil, baru sebesar 88 persen. Padahal tingkat nasional sudah mencapai 96 persen. Ridwan memastikan, hal itu akan menjadi perhatian Komisi VII DPR RI.

Baca jugaWagub Target Elektrifikasi Listrik di NTT Tahun Ini Capai 90 Persen

Pihaknya akan meminta kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), terutama kepada Direktur Jenderal Ketenagalistrikan untuk segera mengambil langkah, agar ketimpangan keadilan masyarakat ini bisa segera di atasi.

“Di sekitar mereka ada listrik yang besar dan mampu mengaliri kebutuhan listrik se-Jawa Bali, sementara di rumah mereka sendiri tidak memiliki aliran listrik. Indonesia harus maju dengan makmur berkeadilan” tandas Ridwan.

Untuk itu, hal tersebut harusnya diperbaiki dan masalah itu juga merupakan masukan dari Bupati Probolinggo yang disampaikan langsung kepada kami.

Sekadar informasi, PT. PJB mendapat dua kali Proper Emas, karena PLTU Paiton dinilai baik berperan aktifnya dalam menjaga lingkungan alam sekitarnya.

Alasan dapat proper emas

Hal itu terlihat dari tidak adanya pelanggaran-pelanggaran dalam menjalankan PJB Paiton. Berbanding terbaik dengan perusahaan besar dan strategis lain yang sering kali melakukan berbagai pelanggaran saat menjalankan usahanya

"Setelah kita melihat di lapangan, ternyata lingkungannya sangat bagus sekali, sehingga layak apabila mendapatkan Proper Emas,” kata Ridwan Hisjam 

Ridwan mengatakan, implementasi pelaksanaan Corporate Social Responsibilities (CSR) PLTU Paiton terhadap lingkungan hidup, maupun lingkungan di sekitar pabrik PJB telah dilakukan dengan baik.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com