Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minggu, Jokowi Akan Sampaikan Pidato sebagai Presiden Terpilih

Kompas.com - 12/07/2019, 13:17 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf mengatakan, presiden terpilih Joko Widodo akan menyampaikan pidato dalam acara Visi Indonesia di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Minggu (14/7/2019). Acara tersebut juga akan dihadiri oleh wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin.

Budi Arie Setiadi selaku Ketua Panitia acara Visi Indonesia mengatakan, puncak acara Visi Indonesia adalah pidato Joko Widodo sebagai presiden terpilih pada periode 2019-2024. Pidato Jokowi akan dimulai pukul 20:00 WIB.

"Dan posisi pidato Pak Jokowi pada hari Minggu 14 Juli 2019 adalah sebagai presiden RI terpilih untuk periode 2019 2024," kata Budi saat ditemui di Batik Kuring, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (11/7/2019).

Baca juga: Polri Siap Amankan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Sementara itu, Juru bicara TKN Arya Sinulingga mengatakan, TKN mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendengarkan pidato yang akan disampaikan oleh Jokowi sebagai presiden terpilih.

Ia mengatakan, sudah saatnya merangkul semua pihak bahkan pendukung paslon 02 Prabowo-Sandiaga untuk bersama-sama membangun Indonesia maju.

"Untuk itu, TKN bersama kawan-kawan relawan bergabung dengan semua komponen dan kita ajak dari temen-temen 02 juga gabung untuk ikut dengarkan visi Indonesia yang disampaikan oleh pak Jokowi," kata Arya.

Baca juga: Kata Jokowi Usai Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih: Besok Kita Langsung Kerja...

Arya mengatakan, dalam pidato nanti, Jokowi akan menyampaikan janji-janji yang pernah disampaikan selama masa Pilpres yang dirangkum dalam visi misi.

"Jadi apa yang disampaikan pak Jokowi saat masa kampanye, Itu akan dirangkul dan dirangkum dalam visi misi sehingga langkah bisa diselesaikan bersama," ujarnya.

Wakil Direktur TKN Bidang Saksi, Lukman Edy mengatakan, acara Visi Indonesia itu nantinya adalah momentum bagi seluruh lapisan masyarakat kembali bersatu pascapemilu.

Baca juga: Ketum PAN: Siapapun Presiden Terpilih Harus Kita Dukung

"Berkenan dengan mengajak semua rakyat dan bangsa Indonesia apakah 01, 02 untuk bersama-sama melaksanakan Indonesia maju bersama, hal itu sudah jadi kenyataan ditengah masyarakat," kata dia.

Lukman mengatakan, acara tersebut tak hanya membawa pengaruh kepada masyarakat, tetapi juga kepada para elit parpol yang belum bisa menerima hasil Pemilu 2019.

"Mudah-mudahan dengan simbolik ini, elit-elit yang belum move on, bahwa rakyat sudah move on, maka mungkin InsyaAllah bisa cair juga yang belum bisa move on, sehingga semua potensi bangsa kita pasca ini (acara Visi Indonesia) udah selesai, maka bisa sama-sama membangun (Indonesia)," ujarnya.

Baca juga: Bupati Aceh Tamiang Harap Jokowi Sebagai Presiden Terpilih Tak Lupakan Aceh

Selanjutnya, Lukman mengatakan, panitia Visi Indonesia juga turut mengundang beberapa tokoh masyarakat, para Ketum Parpol, kepala daerah, tokoh-tokoh organisasi masyarakat, tokoh agama serta 390 organ relawan.

"Kemudian para tokoh ulama, para kiai, pendeta, tokoh lintas agama, tokoh pengusaha, jadi gambarannya nanti dihadiri oleh banyak pihak tokoh-tokoh yang berkepentingan langsung terhadap pembangunan indonesia maju," imbuhnya.

Kompas TV Minggu (30/6) sore, kemeriahan berlangsung di Jalan Malioboro, Yogyakarta. Pertunjukan musik dan tari bergantian ditampilkan untuk menghibur warga yang berkumpul dalam gelaran syukuran atas penetapan pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU. Selain sebagai syukuran, acara ini juga sebagai ajakan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk kembali bersatu pasca-pemilu. #SyukuranJokowi #JokowiMarufAmin #Malioboro
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com