Nurdiati menilai dengan adanya rekonsiliasi akan menghilangkan kasus-kasus yang terjadi selama pemilu.
Ia mencontohkan peristiwa ratusan anggota KPPS yang meninggal saat proses rekapitulasi perolehan suara. Kemudian Ketua Umum Badan Koordinator Majelis Taklim juga menyinggung masyarakat yang meninggal dunia saat kerusuhan 21-22 Mei 2019.
Menurut Nurdiati, rekonsiliasi artinya Prabowo berkompromi atas kasus-kasus yang hingga kini belum diselesaikan.
Baca juga: PKS Sepakat Pertemuan Jokowi dan Prabowo sebagai Langkah Awal Rekonsiliasi
Sebelumnya, Andre mengungkapkan bahwa Prabowo akan bertemu Presiden Joko Widodo sebagai langkah rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019. Kemungkinan pertemuan tersebut akan terjadi pada Juli ini.
"Pak Prabowo akan bertemu dengan Pak Jokowi. Insya Allah bulan Juli ini," ujar Andre di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Andre mengatakan pihaknya berharap pertemuan tersebut dapat menurunkan ketegangan antara pendukung kedua calon presiden itu saat pilpres.
Selain itu, melalui pertemuan, Prabowo dan Jokowi ingin menunjukkan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa kompetisi telah usai.
Namun, ia meminta semua pihak agar tidak memandang pertemuan tersebut sebagai upaya Prabowo untuk meminta jabatan menteri dalam kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.
Andre menegaskan bahwa pertemuan itu murni sebagai wadah untuk bersilaturahim.
"Saatnya kita bergandengan tangan bersatu kembali untuk membangun bangsa. Arti katanya bahwa silaturahim itu bukan diartikan Pak Prabowo dapat kursi menteri ya ataupun politik dagang sapi. Tapi kita bergandengan tangan merajut kebersamaan sebagai anak bangsa," kata Andre.
Meski demikian Andre belum dapat memastikan secara spesifik mengenai waktu dan tempat pertemuan itu akan digelar.
Andre menuturkan, kedua hal itu nantinya akan ditentukan sendiri atas kesepakatan antara Prabowo dan Jokowi.
"Lagi diatur, beliau one on one. Jadi Pak Prabowo dengan Pak Jokowi langsung yang akan mengatur jadwal yang pas kapan mereka bertemu," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.