Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus PPP Jatim Mengaku Pakai Uang Romy dari Haris Rp 250 Juta untuk Nyaleg

Kompas.com - 03/07/2019, 17:14 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris DPW PPP Jawa Timur Norman Zein Nahdi mengaku menggunakan uang Rp 250 juta dalam tas hitam yang dititipkan mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy untuk pencalonan dirinya sebagai caleg DPR PPP dari Dapil Jawa Timur III.

Padahal, ia sadar diberi amanat oleh Romahurmuziy untuk mengembalikan tas uang itu ke Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur Haris Hasanuddin.

Adapun Haris merupakan terdakwa kasus dugaan suap terkait seleksi jabatan di Kemenag Jawa Timur.

Dalam persidangan sebelumnya, Romahurmuziy mengaku menerima tas uang itu karena dipaksa oleh Haris.

Akan tetapi, ia mengaku merasa tak pantas menerima tas berisi uang itu kemudian menginstruksikan Norman mengembalikan uang itu ke Haris tanggal 28 Februari 2019.

"Saya terima begitu aja, saya enggak buka. Saya tahunya begitu saya pulang naik kereta begitu sampai Surabaya baru apa ini saya lihat, oh uang. Saya tahu itu Rp 250 juta," kata Norman saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Baca juga: Musyaffa Mengaku Dititipi Pesan untuk Romy soal Haris yang Ingin Jabatan

Norman tak segera menyerahkan uang itu ke Haris lantaran teringat akan kebutuhan logistiknya sebagai caleg DPR.

Pada akhirnya, ia memutuskan menggunakan uang itu untuk kepentingan sebagai caleg.

"Waktu itu saya memang butuh dana karena caleg itu sangat besar dananya, untuk pesan baliho, pertemuan-pertemuan dan akhirnya saya pakai dulu," ujar dia.

Menurut Norman, uang itu sudah ia habiskan untuk atribut kampanye sekitar Rp 75 juta. Sisanya, ia gunakan untuk membayar saksi dan kepentingannya keliling bertemu pemilih di dapil.

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Wawan Yunarwanto pun mempertanyakan alasan Norman hingga mengesampingkan pesan Romahurmuziy untuk mengembalikan tas uang itu.

"Karena waktu itu saya benar-benar butuh untuk pesan baliho dan lain-lain, saya berpikir saya nunggu dana lain belum turun akhirnya saya gunakan dulu," ucap Norman menjawab jaksa.

Baca juga: AHY Tak Percaya Ucapan Romy soal Khofifah Terlibat Jual Beli Jabatan

Pada Maret 2019 di Surabaya, ada kegiatan di salah satu hotel yang akan dihadiri oleh Haris dan Romahurmuziy.

Menurut Norman, pada tanggal 14 Maret 2019 malam, ia berpesan kepada Haris untuk bertemu bersama Romahurmuziy keesokannya.

Norman mengatakan, hal itu guna menyampaikan bahwa uang itu ia gunakan dulu untuk kepentingan menjadi caleg.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com