Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Minta Pendukung 02 Ikuti Imbauan Prabowo

Kompas.com - 14/06/2019, 14:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, semestinya pendukung capres Prabowo Subianto mengikuti imbauan untuk tidak menggelar aksi unjuk rasa selama sidang pendahuluan perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) untuk calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Saya pikir, memang harus konsisten ya tentang apa yang diucapkan oleh pimpinannya, diikuti oleh yang di bawahnya. Jangan mereka merasa mempunyai kekuatan," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Jumat (14/6/2019).

Baca juga: BPN Prabowo-Sandiaga: Kami Harap Pendukung Tak Hadir Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Tapi, nyatanya masih ada kelompok masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa, tepatnya di sekitar Patung Kuda, sekitar 200 meter dari Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Sejumlah orang yang menyebut dirinya Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) berkumpul di sana sejak Jumat pagi. Mereka mengaku, tengah mengawal sidang gugatan sengketa Pilpres yang diajukan oleh tim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Massa membawa spanduk yang bertuliskan "ketidakadilan bertentangan dengan Pancasila" dan "Selidiki dan Ungkap Penyebab Kematian >600 Orang Petugas KPPS".

Mantan Panglima TNI itu menegaskan bahwa imbauan Prabowo itu adalah untuk menjaga situasi keamanan dan kenyamanan bersama. Jadi, seharusnya pesan itu dipahami oleh pendukungnya.

"Masyarakat sudah tenang, sudah merasa nyaman, eh dimunculkan lagi gerakan di lapangan. Buat apa itu? Sudahlah, percayakan saja pada MK yang prosesnya juga enggak lama. Kita tunggu saja," ujar Moeldoko.

Baca juga: Dahnil Ingatkan Pendukung untuk Ikuti Imbauan Prabowo

Moeldoko mencontohkan pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang taat pada instruksi tidak turun ke jalan pasca-Pemilu 2019.

"01 itu juga relawannya banyak. Cuma saya tahan saja. Kami kan enggak mau ada sesuatu yang malah membuat suasana tidak bagus. Marilah kita sama-sama jaga situasi dengan baik," ujar Moeldoko.

Kompas TV Yusril Ihza Mahendra selaku kuasa hukum TKN Joko Widodo-Ma’ruf Amin menyebutkan tudingan kecurangan terstruktur sistematis dan masif hanya asumsi yang dilayangkan Tim Prabowo-Sandi. Tudingan kecurangan harus disertakan dengan bukti. #SidangMK #SengketaPilpres #MahkamahKonstitusi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com