Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi: Pembangunan Sirkuit Mandalika Dimulai Januari 2020

Kompas.com - 17/05/2019, 17:12 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pembangunan sirkuit di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat dilakukan Januari 2020.

"Kita harapkan kontruksi paling lambat di Januari 2020. Sehingga 2020 fasilitas yang diinginkan MotoGP siap sehingga mereka yakin 2021 kita bisa melihat
motoGP diselenggarakan di Lombok," ujar Jokowi saat meninjau progres pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Jumat (17/5/2019), seperti dikutip Antara.

Dalam kunjungannya ke KEK Mandalika itu, Presiden Jokowi ditemani Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah dan Dirut PT ITDC Abdulbar M Mansoer.

Untuk mendukung pembangunan sirkuit MotoGP, Presiden Jokowi berharap semua segera bisa dikerjakan. Mulai dari bandara hingga jalan menuju lokasi sirkuit.

"Nanti akan dibangun by pass, gede banget melebihi tol, karena lebarnya 50 meter. Nanti dilihat gambarnya sudah di tunjukkan ke saya," terang Jokowi.

Menurut Jokowi, anggaran pembangunan baik bandara maupun jalan bypass menuju Mandalika sepenuhnya akan ditanggung oleh pemerintah pusat.

"Tapi Itu bukan untuk MotoGP saja. Tapi memang akses yang paling bagus masuk ke Mandalika. Sehingga perkembangan Mandalika bisa menjadi Bali Baru," jelas Jokowi.

Presiden Jokowi juga berharap terbangunnya sirkuit Mandalika menjadi sebuah titik awal pertumbuhan ekonomi baru yang secara agregat bisa memberikan dukungan kepada ekonomi nasional dan NTB.

Sementara itu, terkait pembebasan lahan yang belum selesai, Presiden meminta agar persoalan tersebut secepatnya diselesaikan dengan baik.

"Nanti urusan ITDC dengan gubernur melalui pendekatan masalah di lapangan bagaimana mendekati dan mengajak bicara dan segera diputuskan kita bisa bicara. Kenapa harus ngotot-ngototan kalau bisa diselesaikan dengan baik," katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Hj Rohmi Sitti Djalilah berjanji akan segera berkomunikasi dengan Pemkab Lombok Tengah bersama PT ITDC untuk menyelesaikan masalah lahan tersebut.

"Nanti kita akan berkomunikasi secara persuasif agar semua dalam satu kerangka berpikir. Dan selama itu ada dasar hukum yang jelas pasti akan dibayar oleh ITDC," tegas Wagub NTB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Prabowo 'Tak Mau Diganggu' Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Prabowo "Tak Mau Diganggu" Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Nasional
JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

Nasional
Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Nasional
Polri Buru Dalang 'Illegal Fishing' Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Polri Buru Dalang "Illegal Fishing" Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Nasional
Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Nasional
BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

Nasional
UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Dewas KPK Akan Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Pekan Depan

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Revisi UU Kementerian Negara, Pakar: Tidak Salah kalau Menduga Terkait Bagi-bagi Jabatan, jika...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com