Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamanan 22 Mei 2019, Ini Langkah-langkah Polri

Kompas.com - 15/05/2019, 09:06 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Polri telah mempersiapkan rencana pengamanan secara detail saat pengumuman hasil rekapitulasi resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, terdapat 32.000 personel TNI-Polri yang diturunkan.

"Kekuatan yang dilibatkan untuk TNI-Polri ada 32.000 (personel) dalam rangka untuk memberikan suatu jaminan keamanan pelaksanaan pengumuman hasil penghitungan secara nasional pilpres dan pileg," tutur Dedi di gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2019).

Untuk keamanan gedung KPU, aparat akan menerapkan sistem pengamanan yang terbagi dalam empat lapis atau ring.

Baca juga: Polri Sebut Tak Ada Potensi Kerusuhan Saat 22 Mei 2019

Ring pertama berada di dalam gedung KPU agar kinerja lembaga tersebut tidak terganggu. Berikutnya, ring kedua merupakan area sekitar gedung KPU dengan pengamanan berupa sterilisasi.

"Ring 2 ada di gedung KPU juga semua yang akan masuk ke KPU harus steril, harus menghargai petugas yang melaksanakan sterilisasi," katanya.

Kemudian, ring ketiga merupakan area parkir, dan ring keempat di jalan raya. Mereka juga akan fokus mengamankan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan obyek vital lainnya.

Ia menuturkan, belum terdeteksi potensi keributan pada saat pengumuman tersebut. Namun, Dedi mengungkapkan bahwa situasi tersebut lebih ramai di media sosial.

Baca juga: Ulama, Habib dan Cendekiawan Muslim di Garut Imbau Warga Tak Ikut Aksi 22 Mei

Oleh karena itu, Polri bersama instansi terkait akan terus melakukan patroli siber. Mereka akan menurunkan atau take down akun yang memprovokasi dan menyebarkan hoaks.

Dedi pun mengimbau masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya agar turut menjaga ketertiban.

"Polri juga mengimbau masyarakat yang akan menyampaikan aspirasinya tolong untuk betul-betul sama-sama menjaga keamanan," ujar Dedi.

Selain itu, Polri juga terus mengantisipasi kemungkinan serangan terorisme di hari tersebut.

"Kami juga masih menginvestigasi dan memitigasi, tidak tertutup kemungkinan juga ancaman terorisme menjadi ancaman yang nyata," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com