Selain memberikan pemaparan terhadap kondisi perekonomian di Asia terutama Indonesia, Soeharto juga berkunjung ke beberapa tempat di Mesir.
Namun, beberapa kunjungannya mengalami perubahan. Rencananya, hotel tempat Soeharto menginap ke Istana Koubbeh usai KTT-G15 juga dibatalkan.
Selain itu, pertemuan dengan Presiden Mesir yang jadwalnya berada di Istana Al Ittihadiyah juga dibatalkan. Acara diganti dengan kunjungan Presiden Mubarak kepada Presiden Soeharto di Hotel Sheraton Heliopolis (tempat Soeharto menginap).
Baca juga: Mengenang Moses Gatutkaca dan Peristiwa Gejayan pada 8 Mei 1998..
Sebelum meninggalkan Kairo, Soeharto menyempatkan diri mengunjungi dan meletakkan karangan bunga di Tugu Prajurit. Setelah itu dia kembali ke Indonesia dihadapkan pada aksi mahasiswa yang semakin meluas menuntutnya mundur.
Aksi mahasiswa memang semakin meluas. Kerusuhan juga menyebabkan stabilitas politik semakin tak jelas. Kondisi ini membuat Soeharto semakin terpojok.
Kunjungan ke Mesir kemudian menjadi aktivitas di luar negeri Soeharto sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Tak lama setelah pulang, tepatnya pada 21 Mei 1998, Soeharto pun memilih mundur.
Artikel mengenai detik-detik dan kronologi jatuhnya kekuasaan Soeharto dapat dibaca dalam: VIK: Kejatuhan (daripada) Soeharto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.