Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penangkapan Terduga Teroris JAD Lampung, Kelompok Terstruktur yang Diawasi Ketat Polri

Kompas.com - 07/05/2019, 06:35 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Kompas TV Detik-detik penangkapan dua terduga teroris oleh tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Kampung Cikunir, Jati Asih, Kota Bekasi, terekam video amatir warga. Dalam video amatir terlihat beberapa anggota densus menangkap salah satu terduga. Penangkapan dua terduga teroris, Tarifudin dan Samuel alias Ilham terjadi pada Minggu (5/5) pagi. Salah satu terduga teroris bernama Tarifudin tewas saat terkena ledakan bom yang hendak dilempar ke petugas, tetapi dicegah dengan tindakan penembakan oleh petugas. Menurut rencana, kedua terduga teroris akan menginap di sebuah rumah kontrakan seorang pengemudi ojek online bernama Eko, yang tak jauh dari lokasi penangkapan. Dari penuturan penghuni kontrakan, dirinya tidak mengenal kedua terduga teroris. Namun, ia mengenal sosok Ikbal, temannya yang menjadi perantara. Eko dan Ikbal sama-sama pernah bekerja di salah satu pabrik. Ikbal hanya menghubungi Eko dan menyatakan ada 2 temannya yang akan menumpang menginap. #TerdugaTeroris #TerorisBekasi #LedakanBom

Aksi yang direncanakan pun dinilai cukup berbahaya karena mereka akan menyamar menjadi kelompok yang ikut unjuk rasa.

"Mereka sudah mempersiapkan berbagai macam perkara, bisa melakukan serangan berupa bom yang telah dibuat, kemudian dilempar dengan ledakan tingkat fatalitas yang tinggi," ungkapnya kemudian.

4. Berencana Serang Pos Polisi di Jati Asih

Tak hanya pemilu yang menjadi sasaran, delapan terduga teroris ini juga berencana menyerang salah satu pos polisi di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat. Bom pun sudah siap diledakkan dengan waktu yang belum ditentukan.

"Yang bersangkutan juga akan menyerang pos polisi di Jati Asih. Mereka sudah menggambar pos polisi yang akan dijadikan sasaran dan dilakukan serangan," ujar Dedi.

Baca juga: Tiga Teroris yang Ditangkap di Bekasi dan Tegal Akan Serang Polisi saat Pengamanan Pemilu

Oleh karena itu, lanjutnya, Densus 88 terus melakukan pengembangan terhadap kelompok JAD Lampung yang terstruktur dan terpisah-pisah.

"Mereka memiliki afiliasi dan ideologi yang sama, yaitu ISIS dan juga terus melakukan amaliah dengan sasaran aparat kepolisian lewat momentum tertentu," ungkapnya kemudian.

5. Merakit Bom dengan Bahan Peledak Jenis TATP

Dedi mengatakan, delapan terduga teroris ini akan melakukan aksi amaliah dengan bom yang berbahan peledak jenis TATP (triaseton triperoksida).

Bahan tersebut akan membuat bom berdaya ledak tinggi dan akan mengakibatkan dampak yang besar serupa peristiwa bom gereja di Surabaya pada 13-14 Mei 2018.

"TATP ini merupakan salah satu komponen jenis bom yang berdaya ledak tinggi. TATP merupakan jenis bom yang sama digunakan pada saat serangan bom di Surabaya di tiga gereja maupun di Mapolrestabes Surabaya," kata Dedi.

Baca juga: Polisi Buru Abu Bakar, Guru Pelaku Bom Gereja Surabaya

Dedi menuturkan, bom jenis TATP itu ditemukan saat Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris berinisal SL (34) dan AN (20) di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2019).

Dari hasil pemeriksaan, lanjutnya, AN memiliki peran dalam membantu merakit bom TATP bersama SL, pimpinan JAD Lampung.

"Ia (AN) memiliki peran juga selain menyembunyikan DPO SL, dia juga mengetahui dan ikut membantu membuat bon TATP. Mereka satu tim," ungkapnya kemudian.

Baca juga: Anak Korban Bom Gereja Surabaya: Kami Sudah Memaafkan Pelaku...

Ia menyebutkan, bom tersebut sudah siap meledak. Namun, Densus 88 sudah berhasil melumpuhkan bom tersebut dan menyita sejumlah barang bukti bahan untuk merakit bom.

"Bom ini sudah siap meledak. Satu tersangka yang sudah membawa bom ini telah dilumpuhkan," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com