Aksi yang direncanakan pun dinilai cukup berbahaya karena mereka akan menyamar menjadi kelompok yang ikut unjuk rasa.
"Mereka sudah mempersiapkan berbagai macam perkara, bisa melakukan serangan berupa bom yang telah dibuat, kemudian dilempar dengan ledakan tingkat fatalitas yang tinggi," ungkapnya kemudian.
4. Berencana Serang Pos Polisi di Jati Asih
Tak hanya pemilu yang menjadi sasaran, delapan terduga teroris ini juga berencana menyerang salah satu pos polisi di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat. Bom pun sudah siap diledakkan dengan waktu yang belum ditentukan.
"Yang bersangkutan juga akan menyerang pos polisi di Jati Asih. Mereka sudah menggambar pos polisi yang akan dijadikan sasaran dan dilakukan serangan," ujar Dedi.
Baca juga: Tiga Teroris yang Ditangkap di Bekasi dan Tegal Akan Serang Polisi saat Pengamanan Pemilu
Oleh karena itu, lanjutnya, Densus 88 terus melakukan pengembangan terhadap kelompok JAD Lampung yang terstruktur dan terpisah-pisah.
"Mereka memiliki afiliasi dan ideologi yang sama, yaitu ISIS dan juga terus melakukan amaliah dengan sasaran aparat kepolisian lewat momentum tertentu," ungkapnya kemudian.
5. Merakit Bom dengan Bahan Peledak Jenis TATP
Dedi mengatakan, delapan terduga teroris ini akan melakukan aksi amaliah dengan bom yang berbahan peledak jenis TATP (triaseton triperoksida).
Bahan tersebut akan membuat bom berdaya ledak tinggi dan akan mengakibatkan dampak yang besar serupa peristiwa bom gereja di Surabaya pada 13-14 Mei 2018.
"TATP ini merupakan salah satu komponen jenis bom yang berdaya ledak tinggi. TATP merupakan jenis bom yang sama digunakan pada saat serangan bom di Surabaya di tiga gereja maupun di Mapolrestabes Surabaya," kata Dedi.
Baca juga: Polisi Buru Abu Bakar, Guru Pelaku Bom Gereja Surabaya
Dedi menuturkan, bom jenis TATP itu ditemukan saat Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris berinisal SL (34) dan AN (20) di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/5/2019).
Dari hasil pemeriksaan, lanjutnya, AN memiliki peran dalam membantu merakit bom TATP bersama SL, pimpinan JAD Lampung.
"Ia (AN) memiliki peran juga selain menyembunyikan DPO SL, dia juga mengetahui dan ikut membantu membuat bon TATP. Mereka satu tim," ungkapnya kemudian.
Baca juga: Anak Korban Bom Gereja Surabaya: Kami Sudah Memaafkan Pelaku...
Ia menyebutkan, bom tersebut sudah siap meledak. Namun, Densus 88 sudah berhasil melumpuhkan bom tersebut dan menyita sejumlah barang bukti bahan untuk merakit bom.
"Bom ini sudah siap meledak. Satu tersangka yang sudah membawa bom ini telah dilumpuhkan," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.