Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks atau Fakta Sepekan, Kekalahan Jokowi hingga Aksi Pilot Lion Air

Kompas.com - 03/05/2019, 20:16 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Tersebarnya kabar bohong, hoaks, disinformasi, dan misinformasi saat ini masih ditemukan di sejumlah media sosial dan juga aplikasi pesan WhatsApp.

Penyebaran disinformasi ini mengakibatkan masyarakat waswas dan resah. Sebab, informasi yang belum jelas kebenarannya itu bisa merugikan beberapa pihak yang tidak selektif dalam memilih dan memilah informasi yang diterima.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selektif dan jeli dalam menyaring informasi dan kabar yang beredar di media sosial agar tidak termakan informasi palsu.

Dalam pekan ini, Kompas.com telah merangkum empat hoaks dan satu fakta yang muncul pada 29 April-3 Mei 2019. Berikut rinciannya:

Video TKN akui kekalahan Jokowi

Sebuah video menampilkan suasana konferensi pers (konpers) yang disebut membahas kekalahan perolehan suara atas pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin beredar di media sosial Facebook pada Kamis (25/4/2019).

Dalam video berdurasi 43 detik itu disebutkan narasi sebagai berikut:

"Beredar video VIRAL, Lukman Edy tim TKN Jokowi mengakui kekalahan Jokowi atas Prabowo.

Jelas sudah siapa yang kalah, hanya ditampuk pimpinan 01-nya saja yang masih ngotot mempertahankan kekuasaan dengan kebohongan publik lewat quick count siaran TV dan dengan kecurangan-kecurangan. Viralkan."

Video tersebut diduga dirangkai dari beberapa potongan hingga membentuk sebuah pernyataan yang tidak seperti seharusnya.

Menanggapi ini, Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Lukman Edy menyampaikan bahwa Jokowi-Ma'ruf Amin kalah suara di Riau, tetapi tidak sebesar yang dinyatakan oleh Pak Prabowo.

Baca juga: [HOAKS] Video TKN Akui Kekalahan Jokowi

Menurut dia, adalah sebuah kebohongan yang dipublikasikan kepaad publik untuk mem-framing pemilihan publik bahwa pemilu sekarang ini 02 sudah memenangkan pertarungan di setiap daerah.

Sementara itu, Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong menyampaikan bahwa informasi dalam video tersebut tidak benar.

"Kami memang mengakui kekalahan di Riau, tapi untuk Bangka Belitung 01 menang. Video tersebut direkayasa seolah-olah memenangkan Prabowo-Sandi," ujar Usman saat dihubungi Kompas.com pada Senin (29/4/2019).

Kelenjar susu pada payudara berbentuk bunga

Sebuah foto yang diduga merupakan ilustrasi dari kelenjar susu perempuan diunggah oleh salah satu pengguna Twitter, @lemonadead ramai diperbincangkan pada Minggu (21/4/2019).

Foto tersebut menampilkan sistem kelenjar susu pada bagian dada perempuan yang berbentuk bunga dan otot.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com