Dilansir dari LiveScience, foto tersebut merupakan ilustrasi dari aplikasi iPad yang bernama Anatomy & Physiology.
Jika melihat aplikasinya, benda tersebut diduga sebagai kelenjar susu. Namun, dugaan itu tidak tepat karena kelenjar susu memenuhi seluruh payudara dan tidak berbentuk bunga di bagian tengah saja.
Adapun dugaan yang paling mendekati adalah lobulus.
Menurut buku berjudul "Physiology, Lactation" yang diterbitkan pada 2018, lobulus dan kelenjar pada payudara perempuan tidak terbuat dari otot, melainkan sel epital.
Dalam lobulus berisi sekumpulan sel yang dinamakan alveolus. Alveolus bertugas memproduksi susu ketika mendapatkan sinyal hormon dari tubuh. Masing-masing lobulus kemudian dihubungkan ke puting oleh ductus lactiferious yang berfungsi mengantarkan ASI.
Akan tetapi, peletakan lobulus ini tidak serapi yang digambarkan dalam ilustrasi. Jumlah dan ukurannya pun berubah-ubah mengikuti periode kehamilan perempuan.
Baca juga: [HOAKS] Ilustrasi Kelenjar Susu pada Payudara Perempuan Berbentuk Bunga
Kabar mengenai adanya aktivitas Sesar Batui dan Sesar Balantak yang dapat memicu tsunami di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah beredar luas di masyarakat.
Informasi tersebut muncul pasca terjadinya gempa tektonik bermagnitudo 6,9 di wilayah Kepulauan Banggai dan Morowali pada 12 April 2019 lalu.
"Min..apa benar ini info. bikin kita takut disini..makasi..maksudnya apa ya..gambar ini @infoBMKG," tulis salah satu akun.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi BMKG Daryono mengatakan, kabar mengenai Sesar Batui dan Sesar Balantak yang dapat memicu tsunami besar dipastikan tidak benar.
"Sesar Batui dan Sesar Balantak bukanlah zona megathrust," kata Daryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (1/5/2019).
Menurut dia, Sesar Batui dan Sesar Balantak merupakan sesar tersier jika dilihat dari umurnya.
"Usia zona Sesar Batu ini sudah sangat tua yaitu sekitar miosen-pliosen. Sesar Balantak juga sudah sangat tua sekitar pliosen," tutur Daryono.
Baca juga: [HOAKS] Sesar Batui dan Balantak di Sulteng Picu Gempa dan Tsunami
Meskipun begitu, kedua sesar tersebut memang masih mempunyai potensi terhadap aktivitas kegempaan. Besarnya magnitudo gempa tidak akan sebesar sesar Palu-Koro.
"Hasil monitoring BMKG selama ini belum pernah mencatat adanya aktivitas gempa bumi dengan kekuatan diatas 6 magnitudo di zona sesar Batui dan Balantak," ujar Daryono.