Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Sepekan, Jokowi Diteriaki "Tukang Bohong" hingga Sekjen PBB Beri Selamat ke Prabowo

Kompas.com - 27/04/2019, 15:24 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

Saat itu, ia tidak menuruti perintah sekolah untuk mengenakan pakaian khas Kartini-Kartono, namun murid itu justru mengenakan pakaian ala preman, lengkap dengan celana sobek-sobek dan tali rantai.

Akhirnya ia terlibat keributan dengan gurunya dan tiadk sengaja menendang tubuh sang kepada sekolah.

"Saat terjatuh, tangan kepada sekolah menahan tubuh hingga patah," ujar Fikser saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (24/4/2019).

Dilansir dari akun Instagram Dispendik Surabaya mengatakan bahwa video yang beredar luas itu tidak ada hubungannya dengan insiden patah tangan yang dialami kepala sekolah. Dua hal itu merupakan kejadian yang berbeda.

"Di video viral tersebut, siswa memang melakukan pelanggaran dan meminta agar tidak dipanggil orangtuanya. Kejadian ini sekitar sebulan sebelum insiden patah tangan kepala sekolah," demikian klarifikasi Dispendik Surabaya.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Siswa Tendang Guru hingga Patah Tulang di Surabaya

Pemungutan Suara Ulang di Solo

Selain itu, beredar di aplikasi pesan WhatsApp sebuah selebaran yang menginformasikan akan kembali dilaksanakannya pemungutan suara di salah satu TPS di Kelurahan Banyuanyar, Banjarsari, Solo.

Dalam selebaran itu, adanya pelaksanaan pemungutan suara pada Rabu, 26 April 2019. pukul 07.00-13.00 di TPS 14 di rumah Bapak Y Legimin RT 06 RW 07, Banyuanyar.

Menanggapi hal itu, Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti menyampaikan bahwa kabar tersebut tidak benar alias hoaks.

"Itu hoaks. Tidak ada (pemungutan suara ulang) di Banyuanyar. Itupun (dalam pengumuman) tanggalnya keliru, hari Rabu tanggal 26 April 2019 itu jatuh di hari Jumat," ujar Nurul saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (26/4/2019).

KPU Solo mengetahui kabar bohong mengenai pemungutan suara ulang dari laporan masyarakat yang mengonfirmasi kabar tersebut.

Baca juga: [HOAKS] Pemungutan Suara Ulang di Solo

Sekjen PBB Beri Selamat atas Kemenangan Prabowo

Selanjutnya, sebuah artikel bohong berjudul "Sekjen PBB Ucapkan Selamat pada Prabowo atas Terpilihnya menjadi Presiden RI" yang mengatasnamakan Antara beredar di media sosial pada Jumat (26/4/2019).

Dalam artikel bohong, berisi kabar bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB memberikan ucapan selamat kepada calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto yang seakan-akan tayang pada Minggu (21/4/2019).

Disebutkan juga bahwa Sekjen PBB, Pedro Coelho menyampaikan ucapan selamat dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya.

Kemudian, disebutkan juga bahwa Prabowo mendapatkan 62 persen dari seluruh perolehan suara.

Menilai hal itu, Direktur Utama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Meidyatama Suryodiningrat menegaskan bahwa artikel yang mengatasnamakan Antara adalah hoaks.

"Artikel itu hoaks. Artikel lama yang asli (dibuat oleh) Antara diganti nama, dan lainnya," ujar Meidyatama kepada Kompas.com, Sabtu (27/4/2019).

Selain itu, Meidyatama juga menyampaikan bahwa pembuat hoaks telah mengganti judul artikel asli dan juga sejumlah nama tokoh, tanggal, dan negara dari artikel asli yang ditulis Antara.

Diketahui, berita aslinya berjudul: "Sekjen PBB ucapkan Selamat kepada Presiden Terpilih Iran" yang ditayangkan pada Minggu, 16 Juni 2013.

Baca juga: [HOAKS] Antara Beritakan Sekjen PBB Beri Selamat atas Kemenangan Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Absen di Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen di Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com