Mereka menggunakan alas seadanya sebagai sajadah shalat. Sebelum shalat mereka melakukan wudhu menggunakan air mineral dari bekal minuman mereka.
Baca juga: Di Solo, Prabowo Dapat Keris Garuda Yaksa dari Perwakilan Masyarakat Perkerisan Indonesia
Secara tertib mereka mengatur saf shalat. Umat laki-laki melakukan shalat di bagian barat lapangan stadion, sementara yang perempuan menempati bagian timur.
Seusai shalat mereka kembali melanjutkan kegiatan kampanyenya. Tak hanya mendengar orasi politik, mereka juga melantunkan shalawat.
Di sela-sela pidato kampanyenya, Prabowo mendapat pemberian berupa keris dari Masyarakat Perkerisan Indonesia.
Keris itu diserahkan secara langsung oleh Mpu Totok Brojodiningrat di hadapan pendukung Prabowo.
Baca juga: Di Kampanye Akbar, Prabowo sebut Rakyat Solo Ingin Perubahan Kepemimpinan
Prabowo kemudian membuka keris itu dan menunjukkan ke para pendukungnya.
"Kerisnya namanya keris Garuda Yaksa," kata Prabowo.
Tidak banyak hal baru yang disampaikan oleh Prabowo dalam kampanye terbuka terakhirnya itu. Namun, Prabowo sempat menyebut calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo sebagai seorang pemimpin yang memiliki niat baik.
Awalnya, Prabowo mmenegaskan bahwa dirinya akan membentuk pemerintahan yang terdiri dari orang-orang terbaik untuk memecahkan berbagai masalah saat ini.
Baca juga: Hadiri Kampanye Prabowo di Solo, Pendukung Prabowo Pilih Berkuda
Ia juga meminta para pendukungnya agar tidak mencari-cari siapa yang patut disalahkan atas masalah yang terjadi.
"Tapi marilah kita tidak cari kesalahan siapapun. Tolong jangan bicara pribadi. saya yakin Pak Jokowi niatnya baik," ujar Prabowo.
"Saya kenal beliau, niat beliau baik," ucapnya.
Kendati demikian Prabowo menilai Presiden Jokowi justru dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki niat tidak baik.
Baca juga: Spanduk Solo Kota Prabowo Warnai Kampanye Akbar di Stadion Sriwedari
Menurut Prabowo, orang-orang di sekeliling Jokowi seringkali memberikan saran yang keliru.
"Saya selalu lihat pemimpin-pemimpin kita yang dari dulu selalu dikerumunin orang-orang penjilat-penjilat itu. Dan saya bicara kepada Pak Jokowi di depan televisi, 'pak jokowi siapa yang kasih nasihat kepada bapak? Keliru semua itu yang ngasih saran, itu keliru semua," kata Prabowo.
Dalam kampanyenya, Prabowo kembali menyinggung soal kekayaan nasional yang dibawa ke luar negeri saat berkampanye.
Baca juga: Kampanye di Solo, Prabowo Sebut Jokowi Punya Niat Baik
Akibatnya, kekayaan nasional tidak dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesian dan hanya menguntungkan segelintir orang saja.
"Ini yang menguntungkan segelintir orang saja. Segelintir orang membiarkan kekayaan indobesia dibawa ke luar negeri," ucapnya.