Hadir sejumlah petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno antara lain, Djoko Santoso, Titiek Soeharto, Neno Warisman, Hidayat Nur Wahid, Syarief Hasan, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Rachmawati Soekarnoputri.
Ada pula mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih, Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, sejumlah tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) ulama, Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Pembela Islam (LPI).
Para pendukung Prabowo yang memadati stadion tak hanya berasal dari kota Solo saja. Mereka juga datang dari beberapa kota di Jawa Tengah seperti Sragen dan Tegal.
Pendukung Berkuda
Pantauan Kompas.com pukul 10.15 WIB, jalan di sekitar stadion mulai padat oleh para pendukung yang berjalan ke arah pintu masuk stadion.
Mereka membawa berbagai alat kampanye berupa bendera, spanduk dan kaus bergambar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Ada pula yang memilih berkuda. Sekitar tujuh pendukung yang berkuda itu juga membawa bendera Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sementara yang perempuan menggunakan cadar berwarna hitam.
Mereka mengelilingi area sekitar stadion sambil meneriakkan yel-yel dukungan dan mengacungkan simbol dua jari.
Spanduk "Solo Kota Prabowo"
Area di luar stadion juga diwarnai oleh berbagai spanduk kampanye. Ada spanduk yang bergambar caleg dan Prabowo, hingga seruan untuk memilih pasangan calon nomor urut 02 itu.
Bahkan ada spanduk bertuliskan "Solo Kota Prabowo, Selamat di Kota Kemenangan" terpasang di sekitar stadion.
Seperti diketahui, Solo merupakan kampung halaman sekaligus salah satu salah satu basis pendukung calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.
Pada Pilpres 2014, Jokowi menang telak dari Prabowo dengan perolehan suara sebesar 84 persen. Pilpres kali ini, Jokowi menargetkan perolehan suara di atas 90 persen.
Shalat Dzuhur Bersama
Menurut jadwal, Prabowo akan menghadiri kampanye terbuka di Stadion Sriwedari, Rabu (10/4/2019) sekitar pukul 11.00 WIB.
Namun, karena tak kunjung datang, para pendukungnya memutuskan untuk menunaikan shalat dzuhur bersama lebih dulu.
Meski cuaca panas terasa begitu menyengat, ribuan pendukung Prabowo tetap menunaikan shalat bersama di lapangan Stadion Sriwedari.
Mereka menggunakan alas seadanya sebagai sajadah shalat. Sebelum shalat mereka melakukan wudhu menggunakan air mineral dari bekal minuman mereka.
Secara tertib mereka mengatur saf shalat. Umat laki-laki melakukan shalat di bagian barat lapangan stadion, sementara yang perempuan menempati bagian timur.
Seusai shalat mereka kembali melanjutkan kegiatan kampanyenya. Tak hanya mendengar orasi politik, mereka juga melantunkan shalawat.
Diberikan Keris Garuda Yaksa
Di sela-sela pidato kampanyenya, Prabowo mendapat pemberian berupa keris dari Masyarakat Perkerisan Indonesia.
Keris itu diserahkan secara langsung oleh Mpu Totok Brojodiningrat di hadapan pendukung Prabowo.
Prabowo kemudian membuka keris itu dan menunjukkan ke para pendukungnya.
"Kerisnya namanya keris Garuda Yaksa," kata Prabowo.
Prabowo Sebut Jokowi Punya Niat Baik
Tidak banyak hal baru yang disampaikan oleh Prabowo dalam kampanye terbuka terakhirnya itu. Namun, Prabowo sempat menyebut calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo sebagai seorang pemimpin yang memiliki niat baik.
Awalnya, Prabowo mmenegaskan bahwa dirinya akan membentuk pemerintahan yang terdiri dari orang-orang terbaik untuk memecahkan berbagai masalah saat ini.
Ia juga meminta para pendukungnya agar tidak mencari-cari siapa yang patut disalahkan atas masalah yang terjadi.
"Tapi marilah kita tidak cari kesalahan siapapun. Tolong jangan bicara pribadi. saya yakin Pak Jokowi niatnya baik," ujar Prabowo.
"Saya kenal beliau, niat beliau baik," ucapnya.
Kendati demikian Prabowo menilai Presiden Jokowi justru dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki niat tidak baik.
Menurut Prabowo, orang-orang di sekeliling Jokowi seringkali memberikan saran yang keliru.
"Saya selalu lihat pemimpin-pemimpin kita yang dari dulu selalu dikerumunin orang-orang penjilat-penjilat itu. Dan saya bicara kepada Pak Jokowi di depan televisi, 'pak jokowi siapa yang kasih nasihat kepada bapak? Keliru semua itu yang ngasih saran, itu keliru semua," kata Prabowo.
Dalam kampanyenya, Prabowo kembali menyinggung soal kekayaan nasional yang dibawa ke luar negeri saat berkampanye.
Akibatnya, kekayaan nasional tidak dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesian dan hanya menguntungkan segelintir orang saja.
"Ini yang menguntungkan segelintir orang saja. Segelintir orang membiarkan kekayaan indobesia dibawa ke luar negeri," ucapnya.
https://nasional.kompas.com/read/2019/04/11/10005321/5-fakta-kampanye-prabowo-di-solo-pendukung-berkuda-hingga-sebut-jokowi-baik