Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye di Solo, Prabowo Sebut Jokowi Punya Niat Baik

Kompas.com - 10/04/2019, 21:42 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sempat menyebut calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo sebagai seorang pemimpin yang memiliki niat baik.

Hal itu ia ungkapkan saat berkampanye di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/4/2019).

Awalnya, Prabowo mmenegaskan bahwa dirinya akan membentuk pemerintahan yang terdiri dari orang-orang terbaik untuk memecahkan berbagai masalah saat ini.

Ia juga meminta para pendukungnya agar tidak mencari-cari siapa yang patut disalahkan atas masalah yang terjadi.

Baca juga: Viral, Video Epic Rap Battle Jokowi Vs Prabowo di YouTube

"Tapi marilah kita tidak cari kesalahan siapapun. Tolong jangan bicara pribadi. saya yakin Pak Jokowi niatnya baik," ujar Prabowo.

"Saya kenal beliau, niat beliau baik," ucapnya.

Kendati demikian Prabowo menilai Presiden Jokowi justru dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki niat tidak baik.

Menurut Prabowo, orang-orang di sekeliling Jokowi seringkali memberikan saran yang keliru.

"Saya selalu lihat pemimpin-pemimpin kita yang dari dulu selalu dikerumunin orang-orang penjilat-penjilat itu. Dan saya bicara kepada Pak Jokowi di depan televisi, 'Pak Jokowi siapa yang kasih nasihat kepada bapak? keliru semua itu yang ngasih saran, itu keliru semua," kata Prabowo.

Dalam kampanyenya, Prabowo kembali menyinggung soal kekayaan nasional yang dibawa ke luar negeri.

Akibatnya, kekayaan nasional tidak dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesian dan hanya menguntungkan segelintir orang.

"Ini yang menguntungkan segelintir orang saja. Segelintir orang membiarkan kekayaan indobesia dibawa ke luar negeri," ucapnya.

Baca juga: Prabowo: Lebih Baik Saya Mati daripada Menyerah

Dalam acara kampanye akbar tersebut hadir sejumlah petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno antara lain, Djoko Santoso, Titiek Soeharto, Neno Warisman, Hidayat Nur Wahid dan Syarief Hasan.

Ada pula mantan gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, mantan wakil gubernur Jawa Tengah Rustriningsih, Rachmawati Soekarnoputri, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Agus Harimurti Yudhoyono, tokoh-tokoh GNPF, FPI dan LPI.

Kompas TV Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menilai berita bohong tentang server KPU yang di-setting memenangkan salah satu pasangan calon di Pilpres 2019 bukan bagian dari BPN. BPN mendukung polisi untuk memproses secara hukum untuk menyelesaikan masalah berita bohong ini. Bahkan BPN merekomendasikan, jika perlu adanya investigasi untuk mengusut kasus ini. #ServerHoaksKPU #VideoHoaksKPU #ServerKPUDisetting
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com