Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto: Kondisi Politik Memanas Jelang Pemilu itu Biasa

Kompas.com - 08/04/2019, 12:32 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menilai, kondisi politik yang memanas jelang pelaksanaan Pemilu 2019 yang akan dihelat 17 April adalah hal yang biasa.

Namun demikian, ia meminta semua pihak agar kondisi politik tidak menimbulkan konflik di masyarakat.

"Saya ini kan ikut pemilu enggak baru sekarang aja, sudah dari tahun 1999 dulu, sebagai panglima TNI juga sudah memutuskan untuk netral. Kalau kemudian politik saat ini menjadi panas jelang pemilu, itu hal yang biasa," ujar Wiranto saat ditemui di hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019).

Baca juga: Wiranto: Semua yang Menghasut dan Menakuti Hak Pilih Masyarakat, Tentu Ada Hukumnya

Ia mengatakan, jika ada perbedaan pendapat dan referensi politik di masyarakat dan setiap pasangan calon saling mempengaruhi konstituen, maka hal itu tak perlu dirisaukan. Namun, persatuan harus tetap terjaga agar tak menimbulkan konflik.

"Ada perbedaan itu biasa. Tapi tidak perlu kondisi politik yang panas sampai meledak. Kita harus saling menjaga dan pemilu kan ajang untuk memilih pemimpin, bukan mengadu pemimpin," ungkapnya kemudian.

Kondisi politik yang panas, lanjutnya, perlu dinetralisir dengan kesadaran masyarakat bahwa pemilu menjadi momen untuk bersatu. Hal tersebut, tutur Wiranto, selalu ia ungkapkan ketika memberikan pidato di sejumlah acara.

Baca juga: Wiranto Analogikan Memilih Pemimpin seperti Memlih Sopir Bus

Ia meminta masyarakat tak perlu bertengkar hanya karena perbedaan referensi politik. Yang terpenting adalah memilih pemimpin yang terbaik berdasarkan pengalaman dan jejak kepemimpinanya.

"Enggak perlu kita bertempur, apalagi berperang. Yang ada itu kita hanya memilih pasangan yang terbaik, kan sudah ada calonnya, tinggal dipilih mana yang punya pengalaman dan jejak kepemimpinanya serta kompetensi," ucap Wiranto.

Untuk menambah rasa aman jelang pemilu, seperti diungkapkan Wiranto, dirinya terus mengerahkan dan mengkoordinasikan aparat penegak hukum untuk terus menjaga situasi dan kondisi politik berlangsung dengan lancar.

Kompas TV Dalam rakornas bidang kewaspadaan nasional jelang pemilu, Menko Polhukam menyampaikan kesiapan keamanan masa kampanye hingga hari pencoblosan tanggal 17 April 2019. Menurut Wiranto, masa kampanye sejauh ini masih berlangsung aman dan tertib. Wiranto juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilih pada 17 April nanti. Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau agar tidak terpengaruh hoaks soal keamanan. <strong>#Pemilu2019 #Kampanye #KeamananPilpres</strong>
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com