Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPN Adukan Metro TV ke Dewan Pers Terkait Pemberitaan Kampanye Prabowo di Padang

Kompas.com - 05/04/2019, 10:47 WIB
Abba Gabrillin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade kembali mengadukan Metro TV ke Dewan Pers.

BPN melaporkan pemberitaan Metro TV terkait kampanye Prabowo di Sumatera Barat.

"Metro TV membuat framimg seolah saat kampanye di Padang, Pak Prabowo sudah ditinggal sama pendukungnya," ujar Andre di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019).

Menurut Andre, Metro TV membuat pemberitaan yang tidak sesuai fakta. Saat berkampanye di Padang, pada 2 April 2019, Prabowo justru dikerumuni ribuan pendukung.

Baca juga: Diberitakan Diusir Warga, Caleg Gerindra Laporkan Metro TV ke Dewan Pers

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (5/4/2019).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Jumat (5/4/2019).

Bahkan, menurut Andre, sejak tiba di Bandara, Prabowo sudah ditunggu-tunggu massa pendukung.

Baca juga: Charta Politika: Coattail Effect Prabowo-Sandi Minim untuk Demokrat, Figur SBY Masih Kuat

Dalam laporan ke Dewan Pers, Andre melampirkan pemberitaan sejumlah media massa yang memiliki konten sebaliknya dengan konten pemberitaan Metro TV.

"Ini melecehkan kami di Sumbar, sebagai lumbung suara Pak Prabowo, karena beritanya berbeda dengan media-media lain," ujar Andre.

Jawaban Metro TV

Saat dikonfirmasi, Pemimpin Redaksi Metro TV Don Bosco Selamun menjelaskan bahwa pada 2 April 2019, reporter lapangan Metro TV memang melihat ada sebagian pendukung Prabowo yang meninggalkan lokasi kampanye.

Baca juga: Survei Indikator: Jokowi-Maruf 55,4 persen, Prabowo-Sandi 37,4 persen

Namun, Don Bosco mengakui pemberitaan terkait hal itu disajikan secara tidak lengkap.

"Memang berita itu diturunkan secara tidak lengkap. Berita tidak memuat klarifikasi, di mana seharusnya ada wawancara yang dilakukan kepada pendukung yang meninggalkan lokasi kampanye," ujar Don Bosco kepada Kompas.com.

Meski demikian, menurut Don Bosco, Metro TV telah bertindak cepat dengan meminta klarifikasi kepada pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra di Sumatera Barat.

Menurut Don Bosco, pimpinan DPD Gerindra membantah ada pendukung Prabowo yang meninggalkan lokasi kampanye.

Selanjutnya, menurut Don Bosco, bantahan itu telah ditayangkan sebanyak dua kali oleh Metro TV.

Bahkan, pemberitaan atas bantahan itu dilakukan sebelum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi membuat aduan ke Dewan Pers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com