JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo, disebut unggul di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Capres petahana tersebut juga menang di Sumatera Utara.
Sementara, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memimpin di provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Selatan. Kandidat presiden penantang ini tercatat juga unggul secara keseluruhan di Pulau Kalimantan serta Sulawesi.
Hasil itu berdasarkan hasil survei lembaga asal Australia, Roy Morgan yang dilakukan pada pertengahan Februari sampai pertengahan Maret 2019 dengan responden sebanyak 1.102 di atas 17 tahun di 17 provinsi.
Roy Morgan menggunakan metode wawancara tatap muka dengan Margin of error kurang lebih 1,3 persen.
Baca juga: Survei Indo Barometer: Jokowi-Maruf 50,8 Persen, Prabowo-Sandi 32 Persen
"Prabowo mendapat dukungan terkuat di Ibu Kota Indonesia, Jakarta, dan sekitarnya, Jawa Barat dan Banten, serta Sumatera Selatan, sementara suara tertinggi Jokowi di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali," kata CEO Roy Morgan, Michele Levine, melalui keterangan tertulis, Selasa (2/4/2019).
Jika dirinci, Jokowi memperoleh suara tertinggi di kampung halamannya, Jawa Tengah. Di wilayah itu, elektabilitas Jokowi mencapai 66 persen, sementara Prabowo 34 persen.
Sedangkan di Jawa Timur dan Bali, Jokowi 78 persen, Prabowo 22 persen.
Jokowi juga unggul di Sumatera Utara dengan perbandingan 58,5 dan 41,5 persen.
Baca juga: Survei Roy Morgan: Elektabilitas Jokowi 56,5 Persen, Prabowo 43,5 Persen
Sementara Prabowo unggul di Jakarta dan Jawa Barat serta Banten. Di tiga provinsi itu, elektabilitas Prabowo mencapai 52,5 persen dan Jokowi 47,5 persen.
Keunggulan Prabowo juga tampak di Sumatera Selatan. Di daerah itu, tingkat keterpilihan Prabowo mencapai 56,5 persen, sementara Jokowi 43,5 persen.
Dalam survei itu, Prabowo juga menguasai Kalimantan dan Sulawesi. Di Sulawesi, elektabilitas Prabowo 61 persen, sementara Jokowi 39 persen. Sementara di Kalimantan, Prabowo 59,5 dan Jokowi 40,5 persen.
Roy Morgan adalah lembaga survei independen asal Australia yang sudah beroperasi selama 75 tahun. Lembaga ini secara berkala juga merilis hasil survei untuk Pemilu Indonesia.