Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Deddy Mizwar, Debat Keempat Jadi Momentum Jokowi Lawan Fitnah

Kompas.com - 04/04/2019, 16:16 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Deddy Mizwar, mengatakan, debat keempat menjadi momentum bagi calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo untuk melawan fitnah terhadapnya.

Saat itu, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto justru menjadi pihak yang lebih dulu mengeluhkan fitnah yang menerpa dirinya.

"Debat terakhir itulah cara Allah memberi ruang bagi orang baik untuk klarifikasi. Kenapa? Pak Prabowo disebut diboncengi khilafah saja sudah marah dia. Ini kesempatan Pak Jokowi untuk bilang dia malah sudah 4,5 tahun difitnah," ujar Deddy dalam konferensi pers Gerakan Tangkal Fitnah di Posko Cemara, Kamis (4/2/2019).

Baca juga: 2 Hal yang Dapat Dicatat Pendukung Jokowi dan Prabowo Saat Debat Keempat

 

Hal ini disampaikan Deddy untuk menanggapi Jokowi dan Prabowo yang sama-sama merasa difitnah.

Menurut Deddy, Jokowi menerima fitnah yang jauh lebih banyak selama ini.

Secara tidak langsung, debat itu menunjukkan kualitas Jokowi yang lebih tenang dalam menghadapi fitnah dibanding Prabowo.

Deddy mengatakan, cara-cara fitnah dengan strategi firehose of falsehood sebenarnya tidak bisa digunakan untuk memenangi pemilu di Indonesia.

Ia menyebutkan, Indonesia bukan Rusia dan Amerika yang menjadi negara tempat strategi ini berhasil dilakukan.

"Karena apa? Karena ini negara muslim terbesar. Insya Allah yang beriman jauh lebih besar dari kaum fasik," ujar Deddy.

Baca juga: Debat Keempat Diyakini Dapat Meningkatkan Partisipasi Publik

Debat keempat

Dalam debat keempat, Prabowo menjawab tuduhan dirinya yang dianggap membela kelompok khilafah dan akan mengubah Pancasila jika terpilih dalam Pilpres 2019.

Prabowo awalnya meyakini bahwa Jokowi adalah seorang yang berpegang pada Pancasila, patriot, dan nasionalis.

Namun, kata Prabowo, ada pendukung Jokowi yang melontarkan tuduhan bahwa dirinya membela khilafah hingga bakal melarang tahlilan.

"Ini sesuatu yang sangat tidak masuk akal," kata Prabowo.

Ia menyebutkan, dirinya lahir dari seorang ibu yang beragama Nasrani. Sejak muda, ia mengaku sudah mempertaruhkan diri untuk membela Pancasila dan negara.

"Bagaimana saya dituduh akan mengubah Pancasila. Sungguh kejam itu. Tapi saya percaya Pak Jokowi tidak merestui itu," kata Prabowo.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Gubernur Malut Diduga Beli Aset Pakai Uang dari Pengusaha Tambang

Nasional
Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Nasional
Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

Nasional
Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Nasional
PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

Nasional
Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

Nasional
LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

Nasional
Kementerian KP Terjunkan Penyuluh Perikanan hingga Taruna untuk Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KP Terjunkan Penyuluh Perikanan hingga Taruna untuk Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Madinah

3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Madinah

Nasional
TNI AL Petakan Rute dan Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster

TNI AL Petakan Rute dan Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster

Nasional
Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif

Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif

Nasional
Menteri ESDM Soal Revisi PP Minerba: Semua K/L Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Menteri ESDM Soal Revisi PP Minerba: Semua K/L Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Nasional
RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com