Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI yang Dianggap Lemah Prabowo dan Bantahan Jokowi...

Kompas.com - 02/04/2019, 06:47 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

 

Bantahan Jokowi

Dalam panggung debat, Jokowi memang tidak membantah secara tegas pernyataan Prabowo. Jokowi justru membenarkan bahwa anggaran negara dalam pemerintahannya saat ini lebih difokuskan kepada pembangunan infrastruktur.

Tetapi, pada suatu saat, apablia pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin baik, maka pemerintah dapat mengalokasikan anggaran yang lebih baik dalam hal pembangunan alat utama sistem pertahanan.

Meski begitu, Jokowi menegaskan dirinya percaya seratus persen dengan TNI. Jokowi lantas menyindir Prabowo yang ia nilai tak percaya kepada TNI.

"Saya melihat, Pak Prabowo ini tidak percaya pada TNI kita. Saya yang sipil saja, saya sangat percaya pada TNI yang kita miliki, sangat percaya," ujar Jokowi.

Baca juga: Kedua Capres Dinilai Belum Bahas Restrukturisasi TNI dan Perubahan UU TNI

Jokowi juga menyebut bahwa berdasarkan laporan intelijen strategis, Indonesia tak akan diinvasi oleh negara lain setidaknya dalam 20 tahun kedepan.

Bantahan tegas Jokowi soal Prabowo yang menyebut TNI lemah baru ia sampaikan sehari setelah debat. Bantahan itu disampaikan Jokowi saat kampanye di Lapangan Karebosi, Makassar, Minggu (31/3/2019).

Di depan massa pendukungnya, capres petahana itu menegaskan bahwa TNI adalah angkatan bersenjata dengan kekuatan nomor satu terkuat di kawasan Asia Tenggara.

"Kekuatan TNI kita nomor satu di Asean, jangan sampai ada yang meremehkan TNI kita. Setuju enggak? Yang setuju tunjuk jari," kata Jokowi.

"Ini perlu saya sampaikan. Karena di debat semalam saya sudah sampaikan, saya percaya seratus persen dengan TNI kita," tambah dia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com