JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah bahwa pertemuan seorang nenek dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Nusa Tenggara Barat merupakan sandiwara.
Hal ini untuk menanggapi video viral yang menyebutkan nenek tersebut mendapat bayaran setelah berinteraksi dengan Prabowo di atas panggung.
"Saya kira enggak ada itu. Nenek itu datang di panggung itu spontanitas 100 persen dan reaksi Pak Prabowo juga spontanitas. Pak Prabowo adalah orang yang paling enggak suka dengan rekayasa apalagi diarah-arahkan," ujar Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2019).
Baca juga: Survei CSIS: Jokowi-Maruf 51,4 Persen, Prabowo-Sandi 33,3 Persen
Fadli mengatakan, ada video viral lain yang menyatakan nenek tersebut tidak dibayar.
Ia yakin mereka yang menuduh nenek tersebut dibayar akan malu sendiri.
Menurut Fadli, kejadian ini mirip dengan video Prabowo yang sedang menegur petugas pengamanannya. Ketika itu, Prabowo disebut bersikap kasar kepada rakyat.
"Orang yang melakukan itu adalah pendukung 01 yang memviralkan itu. Saya kira tidak benar itu. Itu dalam rangka untuk mendegradasi saja. Saya kira nanti akan merugikan diri sendiri setelah diklarfikasi," ujar Fadli.
Baca juga: Airlangga Geram Bendera Golkar Dikibarkan di Kampanye Akbar Prabowo
"Sama seperti memviralkan seolah Pak Prabowo marah-marah, padahal marah-marahnya supaya jangan mendorong rakyat," kata dia.