Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Geram Bendera Golkar Dikibarkan di Kampanye Akbar Prabowo

Kompas.com - 27/03/2019, 18:16 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto geram dengan pengibaran bendera Partai Golkar di kampanye akbar capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di Makassar, Sulawesi Selatan.

Suara Airlangga meninggi saat menjawab pertanyaan wartawan ihwal pengibaran bendera Golkar di kampanye Prabowo.

Ia menilai pengibaran bendera partainya di kampanye capres nomor urut 02 Prabowo Subianto tidak etis.

Baca juga: Bendera Golkar Hiasi Kampanye Akbar Prabowo di Makassar

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/3/2019)Kompas.com/YOGA SUKMANA Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/3/2019)
"Itu tidak etis dan itu sudah dilaporkan ke Bawaslu. Itu tidak benar bendera Partai Golkar disalahgunakan. Sama saja partai lain benderanya tidak mau disalahgunakan oleh Golkar," ujar Airlangga saat ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Ia sudah mengetahui identitas pihak yang mengomandoi pengibaran bendera Golkar di kampanye Prabowo di Makassar, Sulawesi Selatan. Saat ini, Golkar menunggu pengusutan kasus tersebut di Bawaslu.

"Kami sudah tahu, kadernya siapa, motornya nomor berapa, siapa, sudah dilaporkan ke Bawaslu. Sudah by name by adress, siapa daerahnya sudah tahu," lanjut Airlangga.

Sebelumnya, pemandangan unik terjadi ketika kampanye akbar capres nomor urut 02 Prabowo Subianto digelar di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (24/3/2019).

Baca juga: Bendera Partainya Hadir di Kampanye Prabowo, Golkar Bilang Itu Palsu

Di samping podium tempat Prabowo berorasi, bendera Partai Golkar turut berkibar bersama bendera partai politik pendukung Prabowo-Sandiaga Uno.

Seperti diketahui, Partai Golkar merupakan partai yang mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'aruf.

Bendera partai ini dibawa oleh puluhan orang. Ada sekitar delapan bendera yang bergambar pohon beringin bernomor 4 dan di dalamnya terdapat gambar Prabowo-Sandi.

Saat tiba di lokasi, suara teriakan Golkar dan acungan dua jari khas Prabowo-Sandi datang dari orang yang membawa bendera tersebut.

Kompas TV Dalam tuntutannya, jaksa penuntut umum menyebut Idrus Marham meminta uang kepada Yohanes Kotjo terkait proyek pengadaan PLTU Riau 1. Dalam dakwaannya jaksa juga menyebut uang yang diterima Idrus Marham dan mantan wakil ketua komisi VII DPR Eni MaulaniSaragih untuk kepentingan Munaslub Partai Golkar. #IdrusMarham #Golkar #PLTURiau1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com