Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Charta Politika: Elektabilitas PSI Tertinggi di Antara Parpol Baru

Kompas.com - 25/03/2019, 16:09 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA KOMPAS.com - Survei terbaru Charta Politika 1-9 Maret 2019 menunjukkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai partai politik pendatang baru dengan elektabilitas tertinggi.

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Jumlah sampel sebanyak 2000 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survei menggunakan metode acak bertingkat dengan margin of error plus minus 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasilnya, PSI adalah parpol baru yang paling banyak dipilih responden dengan elektabilitas 1,4 persen. Partai Perindo menyusul dibawahnya dengan 1,3 persen.

Baca juga: Survei Charta Politika: Jokowi-Maruf 53,6 Persen, Prabowo-Sandi 35,4 Persen

Adapun dua partai lainnya, yakni Berkarya dan Garuda memiliki elektabilitas dibawah 1 persen. Partai Berkarya hanya dipilih oleh 0,4 persen responden, sementara Partai Garuda 0,2 persen.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, PSI menjadi parpol baru dengan elektabilitas tertinggi karena berani menampilkan gagasan-gagasan yang berbeda dibandingkan partai lain.

Misalnya, dengan melakukan seleksi caleg secara terbuka, menolak praktik poligami hingga menolak perda syariah.

Baca juga: Survei Charta Politika: PDI-P 24,8 Persen, Gerindra 15,7 Persen

Menurut Yunarto, strategi ini membuat PSI lebih tampil di publik ketimbang partai lainnya.

"Yang dilakukan Grace Natalie (Ketua Umum PSI) dan teman-teman sudah benar. Mereka sudah berhasil bikin efek kejut, mereka sudah berhasil membangun awareness," kata Yunarto saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Senin (25/3/2019).

Yunarto juga menilai strategi kampanye lewat media sosial yang dilakukan PSI cukup efektif untuk menggaet suara anak muda di perkotaan.

Baca juga: Survei Charta Politika: Jokowi Unggul di Semua Wilayah Kecuali Sumatera

Kendati demikian, jika ingin melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen, Yunarto menilai, PSI juga harus menggencarkan serangan darat dan kampanye di pedesaan.

"Jangan sampai juga hanya pemilih di kota yang didekati oleh pendekatan isu atau media, tetapi balik lagi pertarungan di level nasional mendekati 4 persen harus dilakukan merata di level kota maupun desa. Itu yang masih kurang menurut saya dari PSI," ucap Yunarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com