JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat antar partai politik.
Hal ini disampaikan PSI melalui juru bicaranya Azmi Abubakar kepada Ketua KPU Arief Budiman di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019).
Menurut PSI, penting bagi KPU untuk memfasilitasi partai politik debat selayaknya debat capres-cawapres, agar publik dapat lebih mengenal caleg-caleg yang diusung setiap partai.
"Kami dari PSI melihat alangkah baiknya bila dalam waktu yang tersisa ini dibuka ruang oleh KPU, perdebatan antara partai politik. Agar masyarakat luas bisa menilai caleg-calegnya yang dipilih," kata Azmi.
Menurut Azmi, debat antarparpol juga bisa menarik perhatian publik terhadap kontestasi pemilu legislatif sehingga pemilih tidak hanya konsentrasi pada pemilu presiden.
"Kalau tidak, masyarakat hanya melulu menanti perbedaan atau pandangan-pandangan yang disampaikan oleh calon presiden 01 dan 02. Sedangkan masyarakat sepi dari record caleg-caleg," ujar dia.
Teknisnya, setiap partai politik bisa mengajukan juru bicara atau elite lainnya sebagai peserta debat.
Sementara, tema yang diangkat bisa seputar visi, misi, dan program partai terkait persoalan mendasar kebangsaan.
Ketua KPU Arief Budiman menyambut baik usulan tersebut. Menurut dia, ide ini menarik dan segar.
Akan tetapi, untuk merealisasikan ide ini harus mempertimbangkan sisa waktu kampanye yang tersedia. Sebab, melaksanakan debat antar 16 parpol tidak akan mudah.
"Semua hal mungkin ya. Cuma memang di ruang waktu yang sempit dan KPU punya SDM yang terbatas, memang harus kerja ekstra keras kalau mau dijalankan," ujar Arief.
Meski demikian, Arief mengatakan, usul PSI ini bakal dibahas dalam internal KPU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.