Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Kedua Cawapres Belum Sentuh Solusi Jangka Panjang Masalah Pendidikan

Kompas.com - 18/03/2019, 13:09 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedua cawapres, Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno, dinilai belum menyentuh solusi jangka panjang untuk permasalahan di sektor pendidikan di Indonesia.

Pemerhati pendidikan Ina Liem mengatakan, gagasan kedua cawapres masih pada memberikan solusi jangka pendek. Padahal, solusi pendidikan di Indonesia sejatinya jangka panjang dan berkesinambungan meskipun pemerintahannya berganti.

"Kedua cawapres hanya menyentuh solusi jangka pendek ya. Padahal masalah pendidikan di Indonesia itu kan ketika ganti pemerintahan, kemudian ganti program pendidikan. Padahal kan pendidikan itu harus berkesinambungan, harusnya memiliki blue print yang jangka panjang sekali," ujar Ina kepada Kompas.com, Senin (18/3/2019).

Baca juga: Debat Maruf dan Sandiaga Dinilai Kurang Mengesankan

Ina mencontohkan, kartu Prakerja yang direncanakan paslon nomor urut 01 sebenarnya menunjukkan adanya kegagalan dalam sistem pendidikan Indonesia yang membuat anak-anak tidak siap kerja.

"Itu (kartu Prakerja) hanya solusi sementara saja. Ini masih solusi jangka pendek," paparnya.

Sementara itu, lanjut Ina, rencana penghapusan Ujian Nasional (UN) yang dicanangkan Sandiaga juga belum tepat untuk membenahi kualitas pendidikan. Sebab, UN mampu memetakan tingkat pendidikan antardaerah.

Baca juga: Kalla Sebut Debat Antara Sandiaga dan Maruf Seimbang

Menurutnya, hal yang perlu dibahas oleh kedua cawapres adalah problem pendidikan yang diperlukan sebuah solusi jangka panjang, misalnya perekrutan guru dan dosen.

"Perekrutan guru dan dosen belum tersentuh. Selama ini pelatihan-pelatihan untuk tenaga pendidikan masih masalah, faktanya lebih banyak liburanya dibandingkan pelatihanya," ungkapnya.

Diakui Ina, problem pendidikan di Indonesia memang kompleks. Pasalnya, perbedaan kualitas pendidikan di Pulau Jawa dan luar Jawa sudah berbeda.

"Problemnya masih beda-beda sekali. Untuk saat ini, ada program yang baik seperti KIP. Siapapun nanti pemimpinnya, jika ada program yang bagus, ya harus dilanjutkan," ucap Ina.

Kompas TV Cawapres nomor urut 02 #SandiagaUno menyampaikan visi misi dalam #debatcawapres2019 tentang menggantikan Ujian Nasional dengan kemudian akan membawa program #OKOCE level nasional, serta program rumah siap kerja. Debat Pemilihan Presiden 2019 kembali digelar pada Minggu (17/3/2019) malam. Tema debat cawapres terkait masalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com