Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono Berharap Golkar Lampaui Target Perolehan Suara pada Pileg 2019

Kompas.com - 12/03/2019, 19:27 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono meminta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) agar mempertahankan posisi partai yang diprediksi oleh sejumlah lembaga survei berada posisi dua besar pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019.

Dengan demikian, kata Agung, Partai Golkar dapat mencapai target mayoritas kursi di DPR.

"Dewan Pakar mendorong DPP untuk tetap mempertahankan bahkan meningkatkan posisi partai golkar yang saat ini berada dalam posisi kedua berdasakan hasil survei nasional," ujar Agung saat memberikan keterangan seusai Rapat Pleno ke 20 Dewan Pakar Partai Golkar di Gedung DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (12/3/2019).

Agung menuturkan, berdasarkan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), Partai Golkar menargetkan perolehan suara sebesar 18 persen atau 110 kursi.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Partisipasi Pemilih Golkar untuk Jokowi-Maruf Amin Naik Tajam

Namun, Agung optimistis partai berlambang pohon beringin itu dapat melampaui target perolehan suara.

Sebab, berdasarkan hasil survei, terlihat Partai Golkar telah mendapat kepercayaan dari masyarakat.

"Tentu kami berpandangan DPP agar melampaui target tersebut. Sehingga apabila dimungkinkan bisa di atas 20 persen," kata Agung.

Kompas TV Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, mengunjungi pondok pesantren Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (25/2). Ma'ruf datang didampingi oleh politisi partai golkar, Agung Laksono. Kedatangannya ini untuk menghadari kegiatan tausiyah yang digelar para santri pondok pesantren. Seusai acara, Ma'ruf Amin kemudian melanjutkan kunjungan ke Kuningan, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com