Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Minta Pemilih Kantongi Nama Capres dan Caleg Sebelum ke TPS

Kompas.com - 12/03/2019, 14:00 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi meminta pemilih sudah mengantongi nama capres-cawapres dan caleg yang akan merekapilih sebelum mendatangi tempat pemungutan suara (TPS), 17 April 2019 nanti. 

Sehingga, diharapkan pemilih tidak memerlukan waktu yang lama saat mencoblos surat suara di bilik atau cukup 3-5 menit.

"Yang perlu didorong bahwa pemilih itu sebelum masuk ke bilik suara harus punya calon yang akan dicoblos. Jadi dengan pilihan yang sudah ada di kepala itu berarti ke dalam (bilik suara) itu dia tinggal cari partai dan namanya, tinggal dicoblos," kata Pramono di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).

Baca juga: Laporkan DPT Tak Wajar, BPN Prabowo-Sandiaga Sebut untuk Perkuat Legitimasi KPU

Menurut Pramono, berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya, pemilih menghabiskan waktu yang lama di dalam bilik. Sebab, mereka tidak tahu siapa yang akan mereka coblos.

Itu akan berakibat pada lamanya waktu pemungutan suara secara keseluruhan di TPS.

Pramono mengatakan, memang waktu pemungutan suara cukup panjang, mulai pukul 07.00-13.00. Tetapi, pemilih juga perlu efisien, supaya proses pemungutan suara tidak melebihi batas waktu.

Baca juga: KPU Akan Minta Tafsir ke MK soal Waktu Penghitungan Surat Suara

"Kalau surat suara pilpres dan DPD saya rasa jauh lebih mudah, lebih cepat, tapi untuk pileg, DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, itu pasti butuh waktu lebih lama karena kontestannya banyak," ujar Pramono.

Supaya pemilih mengenal capres-cawapres dan caleg di setiap tingkatan, kata Pramono, penting bagi mereka untuk menggencarkan kampanye ke para pemilih.

"Informasi soal calon menjadi penting. Partai politik, kandidat, diminta untuk mengintensifkan masa kampanye yang tinggal 36 hari ini, makin diintensifkan," tutup dia.

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum atau #KPU baru saja menggelar pengundian zonasi kampanye rapat umum untuk peserta pemilu 2019. Pengundian dilakukan menggunakan dua buah bola yang diberi tanda A dan B yang dimasukkan dalam sebuah mangkuk. Hasilnya, TKN #Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat bola B, sedangkan BPN #Prabowo-Sandiaga mendapat bola A. Seperti apa persiapan kedua paslon dalam #kampanyezonasi ini? Simak dialognya bersama Masinton Pasaribu sebagai jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Andre Rosiade sebagai jubir BPN Prabowo-Sandi, dan Ubedillah Badrun sebagai Analis politik Universitas Negeri Jakarta.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com