Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Kasus Andi Arief, Fahri Hamzah Singgung soal Operasi Intelijen

Kompas.com - 05/03/2019, 14:57 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai tertangkapnya Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief karena kasus narkoba akan membuat masyarakat berpikir bahwa aparat kepolisian saat ini sengaja digunakan untuk mencari kesalahan tokoh oposisi.

Ia lalu menyinggung soal operasi intelijen yang pernah disampaikan oleh calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

"Saya khawatir ini yang disebut oleh Pak Prabowo itu, jangan sampai ada operasi intelijen disitu. Jangan opreasi intelijen untuk menegakan hukum. Nanti malah kacau ini," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Fahri mengingatkan bukan kali ini saja tokoh-tokoh oposisi yang kritis dengan pemerintah dijerat kasus hukum. Ia menyinggung kasus yang menjerat musisi Ahmad Dhani dan aktivis Ratna Sarumpaet.

"Orang akhirnya berpikir demikan. Ada pengintipan politik, ada penggalangan terhadap tokoh politik, tokoh-tokoh politik itu ditarget," ucap Fahri.

Baca juga: Demokrat Yakin Kasus Andi Arief Tak Pengaruhi Elektabilitas

Fahri menyarankan pemerintah berhenti melakukan tindakan yang bisa membuat publik curiga. Jika tidak, maka hal itu akan merugikan pemerintah dan Presiden Joko Widodo sendiri yang kembali maju sebagai petahana di Pilpres 2019.

"Tolong lah janganlah aktivis-aktivis itu dihajar soal moral. Nanti kalau ngehajar isu moral itu orang-orang bisa saling cerita. Disini juga begitu kok, ini cuman enggak ketangkep doang," kata dia.

"Saya agak enek juga dengan isu-isu moral kayak gini, orang diinjek moralnya, saya enek. Apalagi karena dia kritis lalu dhajar moralnya, bahaya dong," tambahnya.

Andi Arief sebelumnya ditangkap oleh aparat kepolisian pada Minggu (3/3/2019) di Hotel Menara Peninsula, Jakarta.

Baca juga: Menurut Fahri, Kasus Andi Arief Merugikan Pemerintah dan Jokowi

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal M. Iqbal mengungkapkan polisi sudah melakukan tes urine terhadap Andi Arief. Hasilnya, Andi diketahui positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu.

"Kami sudah melakukan tes urine, terhadap Saudara AA dan positif mengandung metamphetamine atau jenis narkoba yang biasa disebut sabu," ujar Iqbal dalam jumpa pers di Mabes Polri, Senin (4/3/2019).

Iqbal mengungkapkan polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk alat-alat untuk mengkonsumsi narkoba. Namun, barang bukti narkoba yang diduga dikonsumsi Andi Arief tidak ditemukan di lokasi.

Kompas TV Dalam penggerebekan di kamar sebuah hotel di Jakarta Barat pada Minggu malam tim direktorat tindak pidana empat Mabes Polri tidak menemukan barang bukti sabu yang dikonsumsi oleh #AndiArief. Dari penggerebekan, polisi menyita barang bukti #alatisapsabu dari kamar Andi Arief, sementara barang bukti sabu yang dikonsumsi oleh politisi #PartaiDemokrat itu tidak ditemukan.<br />
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com