Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Kian Terlihat Keinginan Masyarakat Berpartisipasi dalam Perjuangan Prabowo-Sandi

Kompas.com - 27/02/2019, 21:50 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menuturkan bahwa saat ini semakin banyak masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam perjuangan dirinya dan calon presiden Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

Hal itu terlihat dari banyaknya masyarakat yang ikut menyumbang untuk dana kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga.

"Di setiap kunjungan saya ke daerah semakin hari semakin terlihat keinginan masyarakat untuk berpartisipasi dalam perjuangan Prabowo-Sandi," ujar Sandiaga di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu (27/2/2019).

Sandiaga menuturkan, hampir dalam setiap kunjungannya ke daerah, ada saja masyarakat yang memberikan sumbangan.

Baca juga: BPN Optimistis Prabowo-Sandiaga Ungguli Jokowi-Maruf di Jawa Timur

Ia menceritakan, saat berkunjung ke Sukoharjo, ada seorang anak muda yang memberikan sumbangan dari hasil tabungannya.

Sumbangan masyarakat, kata Sandiaga, tidak hanya berbentuk uang tapi juga urunan untuk membiayai kegiatan bersama.

"Di Sukoharjo, Tegal, Brebes ada seorang anak muda yang memberikan sumbangan dari hasil tabungannya. Belum lagi di Madiun, di Palangkaraya," kata Sandiaga.

Baca juga: Per Februari, Penerimaan Dana Kampanye Prabowo-Sandi Rp 134 Miliar, Sandiaga Sumbang Rp 95,4 Miliar

"Sumbangan masyarakat tidak hanya berbentuk uang tapi juga urunan untuk membiayai kegiatan bersama paslon, untuk sewa tenda, sewa panggung sederhana, tentunya semua butuh biaya," ucap mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) per Februari 2019, total dana sumbangan dari kelompok masyarakay mencapai Rp 255.518.910 dan sumbangan perorangan sebesar Rp 183.465.800.

Sandiaga juga mengumumkan 10 besar nama penyumbang terbanyak baik dari perorangan atau kelompok sebagai bentuk pertanggunjawaban.

Berikut daftar penyumbang tersebut:

Kelompok:

1. PADI PRO PRIBUMI (Hasan Lutfi), Jakarta Rp 200.000.000

2. Relawan Prabowo Sandi Sidoarjo, Jatim Rp 10.635.000

3. Kotak Bulungan Besar, Jakarta Rp 7.235.000

4. Kotak Bulungan Kecil, Jakarta Rp 6.717.000

5. Emak-emak BEIB for PADI Rp 6.000.000

6. Pepes Bali Rp 4.350.000

7. Sumbangan Rakyat Palangkaraya Rp 4.114.000

8. Sumbangan Warga Tangerang Rp 3.705.000

9. Demak Alun-alun Rp 2.300.000

10. Ponpes Roudlotul Chuffadh Wal Gurro', Demak Rp 1.115.000

Perorangan:

1. Iman Loebis, Jakarta Rp 100.000.000

2. Abdullah Malik (Pemuda PASTI), Karawang Rp 24.900.000

3. Siti Sarwindah, Jakarta Rp 20.000.000

4. Tanpa nama Rp 6.100.000

5. Ibu Nawang Widowati, Jakarta Rp 5.000.000

6. Ibu Yanti, Wonogiri Rp 3.500.000

7. Miftahulloh Rp 2.500.000

8. H. Ali Anin Rp 2.000.000

Kasoip Rp 2.000.000

H. Ramang, Labuhan Bajo Rp 2.000.000

Suwaryo, Nganjuk Rp 2.000.000

9. Alboy, Bengkulu Rp 1.500.000

10. Harni, Sukoharjo Rp 1.000.000

Ibu Sri Sulastri Rp 1.000.000

Tanpa nama Rp 1.000.000

Hudi Rp 1.000.000

Drg. H. Lilik Rp 1.000.000

Kompas TV Rp 54 Miliar dana kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto &ndash; Sandiaga Uno sudah dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum.<br /> <br /> Sandi mengatakan jika partai koalisi belum memberikan kontribusi berupa dana kampanye.<br /> <br /> Namun, dalam kegiatan di lapangan, parpol pengusung sudah bekerja keras untuk berkampanye bagi Prabowo-Sandi.<br /> <br /> Terkait pernyataan Sandiaga ini, partai koalisi Prabowo-Sandiaga pun angkat suara.<br /> <br /> Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrat menyebut jika tidak ada perjanjian dalam koalisi yang mewajibkan partai pengusung untuk memberikan sumbangan dana kampanye.<br /> <br /> Bahkan setiap kader partai pengusung dinilai sudah bekerja loyal di lapangan untuk mengkampanyekan Prabowo-Sandi yang tidak bisa diukur dengan uang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

PAN Persoalkan Selisih 2 Suara tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

Nasional
Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

Nasional
KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

Nasional
Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com