Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Tuding Pendukung Jokowi-Ma'ruf Tak Taat Aturan Saat Saksikan Debat Kedua

Kompas.com - 19/02/2019, 14:25 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menuding pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak tertib dalam menonton debat kedua di Hotel Sultan.

Fadli mengatakan, pendukung paslon 01 membawa masuk barang yang tidak diperbolehkan.

"Saya kira yang tidak ikut aturan kan (pendukung) paslon 01. Kalau dari pendukung 02 (Prabowo Subianto-Sandiaga Uno), saya ada di situ, tidak melakukan pelanggaran aturan, tidak bawa atribut, tidak bawa balon-balon yang besar-besar," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Selasa (19/2/2019).

Selain balon, Fadli juga menuding ada pendukung yang membawa semacam microphone. Dia mendapat informasi microphone tersebut digunakan untuk memimpin yel-yel.

Baca juga: Nasib Perubahan Iklim pada Debat Capres

"Peralatan-peralatan seperti itu kan ada screening security, kok itu bisa lolos? Apa sengaja diloloskan?" katanya.

Fadli mengatakan hal ini menjadi salah satu yang diprotes Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga saat debat berlangsung.

Sebelumnya, anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Fritz Edward, akan meminta tim kampanye Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga mengontrol pendukung masing-masing yang hadir sebagai tamu undangan debat. Hal ini penting demi menjaga suasana debat tetap kondusif.

Menurut Fritz, suasana dalam ruangan debat capres, Minggu (17/2/2019), sempat memanas karena pendukung masing-masing capres.

Baca juga: Usul Fadli Zon Tak Bisa Diakomodasi, Debat Harus Gunakan Panelis

"Memang di dalam ruangan kemarin agak panas suasananya, yang mungkin Bawaslu akan memberikan rekomendasi terhadap tim kampanye untuk dapat meminta kepada masing-masing tim kampanye mengontrol tim pendukungnya," kata Fritz di kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Senin (18/2/2019).

"Termasuk juga yel-yel yang dipergunakan, sepertinya sudah mulai menunjukkan lebih panas daripada sebelumnya," katanya.

Sebagai evaluasi, Bawaslu juga akan memberi masukan ke KPU untuk mengurangi jumlah pendukung setiap kandidat di dalam ruangan debat.

Sebab, jumlah pendukung yang terlalu banyak dalam ruangan dapat mengganggu konsentrasi peserta debat.

Kompas TV Rencana Fadli Zon untuk meminta maaf terkait puisinya mendapat tanggapan dari Ketum PPP Romahurmuziy. Namun, menurut Romi, permintaan maaf yang dilayangkan Fadly Zon tidak tulus. Romahurmuziy mengatakan, Fadly Zon harusnya meminta maaf langsung kepada Mbah Moen karena puisi Fadli Zon telah menyakiti NU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com