Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Minta Sandiaga Tidak Sungkan Saat Debat Ketiga

Kompas.com - 19/02/2019, 11:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden nomor urut 01 Kiai Haji Ma'ruf Amin meminta calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno tidak sungkan terhadap dirinya saat debat ketiga pilpres, 17 Maret 2019.

"Yang penting, laksanakan dengan santun, sopan. Bukan hanya Pak Sandi ke saya. Saya juga yang tua ke yang muda, harus saling menghormati," ujar Ma'ruf di kediamannya, Menteng, Selasa (19/2/2019) pagi.

Baca juga: Maruf Amin: Jangan Sampai Kalah di Jawa Barat...

Pernyataan Ma'ruf ini dilontarkan setelah ia membaca beberapa surat kabar yang memuat pernyataan Sandiaga tidak akan menyerang ulama dalam debat.

Ma'ruf mengapresiasi rasa hormat Sandiaga.

Menurut dia, dalam sebuah forum debat, saling serang adalah hal yang wajar dilakukan asalkan serangan yang dilancarkan berkaitan dengan ide, gagasan, dan program masing-masing kontestan.

Baca juga: Maruf Amin: Ulama Makin Kompak, Optimistis Menang di Banten

Selain itu, peserta debat harus tetap santun, saling menghormati satu sama lain, tidak merendahkan dan tidak berkelahi fisik.

"Kan tanya jawab. Debat kan tidak berarti berantem. Tanya jawabnya gimana. Saya ditanya, jawabnya gimana. Itu kan tanya jawab," ujar Ma'ruf.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya dirinya dan Sandiaga sama-sama mengikuti aturan debat yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagai penyelenggara.

"Kami harus saling menghormati dengan cara yang santun. Kami juga harus ikuti aturan KPU," ujarnya.

Kompas TV Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno juga yakin Jokowi tidak curang saat debat Capres kedua tadi malam. Sandiaga meyakini teknologi earpiece untuk mendengar arahan yang dituduhkan pada Jokowi memang ada, namun Sandi justru tidak percaya jika Jokowi akan melakukan kecurangan. Sandiaga memilih untuk tidak berkomentar karena ia menanggap rival politiknya dalam pemilu April mendatang ini akan menjaga kejujuran sesuai ketentuan KPU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com