Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Partai Konservatif Inggris, PDI-P Belajar Fenomena Hoaks

Kompas.com - 19/02/2019, 12:16 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menerima kunjungan delegasi partai berkuasa Inggris, Conservative Party, di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2019).

Delegasi tersebut terdiri dari Sir Simon Burns, Nick De Bois, dan Carlotta Redy dari Conservative Party. Mereka didampingi Stephen Sherlock dan Ian Hanke sebagai konsultan program dari Westminster Foundation for Democracy.

Delegasi diterima oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dan jajaran, diantaranya Budiman Sudjatmiko dan Eva Kusuma Sundari, Charles Honoris, dan Diah Pitaloka.

Baca juga: Jangan Sampai Energi Masyarakat Habis hanya untuk Membahas Hoaks...

Budiman Sudjatmiko mengatakan, dalam pertemuan ini PDI-P turut belajar mengenai fenomena British Exit (Brexit), yang membuat Inggris keluar dari Uni Eropa.

Ia menilai, banyaknya kebohongan yang tersebar jelang memorandum Brexit mirip dengan kondisi Indonesia jelang pilpres 2019 ini.

"Kami dari PDI-P menangkap bahwa kehebohan yang sama dalam bentuk hoaks dan semburan dusta yang dulu dialami di Inggris pada masa referendum Brexit, juga dengan cara yang hampir sama kita rasakan kehadirannya dalam politik indonesia kali ini," kata Budiman.

Baca juga: Prabowo Disebut Buat Hoaks Lagi soal Harga Beras dan Daging

Budiman berharap, berita maraknya hoaks jelang pilpres 2019 ini tak berpengaruh pada masyarakat di Indonesia. Ia berharap masyarakat tetap berpegang pada informasi yang benar dalam menentukan pilihannya di pilpres 2019 nanti.

"Kenapa tiba tiba ada sebagian besar orang Inggris merasa mereka buka Eropa, mereka memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa, ini kan menarik. Jangan sampai terjadi di Indonesia sebagian penghuni kita merasa bukan Indonesia," kata dia.

Sebaliknya, menurut Budiman, petinggi Partai Konservatif Inggris juga belajar mengenai demokrasi di Indonesia, termasuk soal pemilu serentak yang akan segera digelar.

Kompas TV Tidak hanya Jokowi, bantahan juga ditegaskan wakil ketua Tim Kampanye Jokowi-Maruf Abdul Kadir Karding. Karding meminta pihak yang menyebarkan hoaks memeriksa CCTV di ruangan debat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com