Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Disebut Buat Hoaks Lagi soal Harga Beras dan Daging

Kompas.com - 15/02/2019, 19:13 WIB
Jessi Carina,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali membuat hoaks. Kali ini mengenai harga beras dan daging yang disebut Prabowo paling tinggi di dunia.

"Saya kira itu adalah pernyataan yang menunjukkan memang Pak Prabowo melakukan hoaks kembali," ujar Ace di Kompleks Parlemen, Jumat (15/2/2019).

Ace mengacu pada situs Numbeo yang memiliki daftar harga pangan di dunia. Kata dia, harga beras di Indonesia tidak lebih mahal dari negara lain seperti Thailand dan Malaysia.

Ace mengatakan harga beras di Thailand yang mengekspor berasnya rata-rata Rp 16.000 per kilogram. Sementara harga beras di Malaysia berada di kisaran Rp 13.300 per kilogram.

Baca juga: Prabowo Sebut Harga Beras dan Daging di Indonesia Salah Satu yang Tertinggi di Dunia

"Kita itu masih dalam kisaran Rp 12.700, lebih murah dibandingkan di Malaysia dan Thailand," ujar Ace

Ace mengatakan hal ini juga berlaku pada harga daging. Kata dia, harga daging termahal di dunia ada di Swiss yaitu Rp 630.000 per kilogram. Selain itu, harga daging di Islandia mencapai Rp 266.000.

"Sedangkan harga daging kita kan rata-rata sebesar Rp 114.000 per kilogram. Ini berbeda kalau dikatakan termahal di dunia, saya kira itu juga hoaks," kata dia.

Baca juga: Pengusaha Beras Yakinkan Presiden Jokowi Stok Beras Capai 6 Bulan

Diketahui, Prabowo mengatakan harga daging dan beras di Indonesia tertinggi sedunia pada saat ia menggelar kampanye Pilpres 2019 di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).

"Beras di Indonesia jadi salah satu yang tertinggi di dunia. Demikian juga daging tertinggi di dunia. Daging ayam tertinggi di dunia. Salah satu yang tertinggi di dunia," katanya.

Prabowo pun bertekad untuk memperjuangkan agar keadaan tersebut tidak terjadi lagi di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

Nasional
Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com