Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPN: Prabowo Lebih Rileks dan Kuasai Panggung

Kompas.com - 18/02/2019, 06:27 WIB
Sabrina Asril

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Bidang Lingkungan dan Pangan, Gari Primananda mengatakan calon presiden Prabowo Subianto tampil pada debat calon presiden kedua ini lebih menguasai panggung dan materi debat.

"Prabowo lebih rileks menyampaikan dan bisa menguasai panggung," kata Gari di Prabowo-Sandi Media Center di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Minggu.

Menurutnya Prabowo lebih menguasai medan debat dan informasi. Rakyat, kata dia, seharusnya bisa menilai dari debat dari capres Joko Widodo dan Prabowo.

Baca juga: CEK FAKTA: Prabowo Sebut Kekayaan RI Tak Tinggal di Republik Ini

Selain itu, pasca debat kedua ini, Gari yakin elektabilitas Prabowo-Sandiaga akan terus naik sedangkan petahana mulai stagnan.

"Jadi setiap dikasih kesempatan Prabowo-Sandi berbicara maka semakin terkuat masing - masing kandidat, saya yakin Prabowo-Sandi bisa memimpin," kata Gari.

Menurut dia, Prabowo justru tampil terlalu baik dalam setiap debat dengan tidak bersikap ofensif terhadap kompetitornya.

Baca juga: CEK FAKTA: Jokowi Sebut 4 dari 7 Unicorn ASEAN Ada di Indonesia

"Terlalu baik dia (Prabowo) memperlihatkan etika kebangsaannya. Seharusnya pada debat pertama bisa, (Jokowi) dihabisi seperti kasus Novel saja enggak diangkat, juga kasus HAM," katanya.

Debat kedua yang dilangsungkan di Hotel Sultan tadi malam mengangkat tema pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com