JAKARTA, kompas.com — Seolah tak ingin mengulang kekalahan di Pilpres 2014, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bergerilya ke daerah basis pendukung rivalnya, capres nomor urut 01 Joko Widodo.
Dalam dua hari belakangan Prabowo mengunjungi empat kabupaten di Jawa Tengah, yakni Purbalingga, Banjarnegara, Blora, dan Grobogan. Ia didampingi mantan Gubernur Jawa Tengah Letjen TNI (Purn) Bibit Waluyo.
Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus itu juga dijadwalkan akan memberikan pidato kebangsaan di Grand Ballroom Hotel Po, Semarang, Jumat (15/2/2019).
Baca juga: Ini Duduk Perkara Penolakan Prabowo Shalat Jumat di Masjid Agung Semarang
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga memang fokus untuk memenangkan perolehan suara di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah.
Sebab, jika berkaca pada Pilpres 2014, pasangan Prabowo-Hatta mengalami kekalahan terbesar di Jawa Tengah.
"Saya pikir salah satu strategi yang ditawarkan tim untuk fokus di sini juga (Jawa Tengah), tanpa kami meninggalkan daerah-daerah lain," ujar Edhy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Baca juga: 2019 Prabowo Presiden Jadi Motivasi Seragam Para Caleg Gerindra
Selama berkampanye di Jawa Tengah, Prabowo mengangkat sejumlah isu, antara lain isu korupsi, penghentian impor, dan pertanian.
Selain itu, ia juga mengkritik perilaku para elite yang kerap mencuri anggaran. Prabowo menilai perilaku tersebut menjadi penyebab tingginya angka kemiskinan.
Saat bertemu dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama Purbalingga di lapangan Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Jawa Tengah, Rabu (13/2/2019), Prabowo menegaskan bahwa dirinya memahami harapan sebagian besar masyarakat.
Baca juga: Prabowo: Saya Bersumpah, Saya Akan Pimpin Pemerintahan yang Antikorupsi
Ia paham bagaimana masyarakat menginginkan keadilan, kemakmuran, dan pemerintahan yang bersih.
"Saya mengerti, saya paham apa yang kalian dambakan. Kalian berhak mendapatkan hidup yang layak. Kalian ingin hidup dengan aman dan penghasilan yang cukup. Anak-anak kalian berhak mendapatkan pendidikan dan nantinya mendapatkan pekerjaan yang layak," ujar Prabowo.
Baca juga: Prabowo: Kalau Rakyat Panas, Saya Juga Ikut Panas
Prabowo pun berjanji, jika terpilih, ia dan calon wakil presiden Sandiaga Uno akan berjuang dalan membangun pemerintahan yang bersih dan antikorupsi sehingga kemakmuran bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
"Saya bersaksi kepada kalian semua, saya bersumpah bahwa saya akan memimpin pemerintahan yang sangat antikorupsi," kata Prabowo.
Keesokan harinya, Kamis (14/2/2019), Prabowo bertemu dengan ratusan warga Blora dan para purnawirawan TNI/Polri yang tergabung dalam Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR).
Prabowo mengatakan, saat ini sudah banyak kebocoran anggaran negara yang hilang akibat maraknya praktik korupsi di lingkungan pemerintahan.
Baca juga: Prabowo: Kalau Ada yang Bagi Duit Terima, tapi Coblos Sesuai Hati Nurani
Akibatnya, pembangunan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia belum dapat terwujud secara baik.
"Jika saya menerima mandat sebagai presiden, saya tidak akan mengizinkan koruptor-koruptor itu berada dalam pemerintahan Republik Indonesia," katanya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menjelaskan, dengan adanya penyelamatan sumber kekayaan negara dan dikelola dengan baik, kesejahteraan rakyat Indonesia dapat terwujud dengan baik.
Untuk menekan praktik korupsi di sektor pemerintahan, Prabowo memandang perlu adanya upaya meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri sipil (PNS), TNI, polisi, jaksa, dan hakim.
Baca juga: Debat Kedua, Prabowo Akan Kritik Pembangunan Infrastruktur yang Belum Menyejahterakan
Prabowo yakin, anggaran untuk menaikkan gaji PNS dan aparat penegak hukum dapat dilakukan jika pemerintah mampu mengelola kekayaan alam nasional dengan benar.
"Saya akan menjaga kekayaan bangsa Indonesia, dengan kekayaan itu kita bisa memperbaiki kehidupan bangsa Indonesia semuanya. Kita bisa perbaiki gaji-gaji pegawai negeri, gaji-gaji tentara, polisi, jaksa, dan hakim," ucap Prabowo.
Baca juga: Prabowo Sebut Harga Beras dan Daging di Indonesia Salah Satu yang Tertinggi di Dunia
Namun, jika kesejahteraan perangkat pemerintahan telah membaik tetapi masih melakukan praktik korupsi, ia akan memberikan saksi hukum yang tegas.
"Jika kesejahteraan telah tercipta, jangan sampai hakim-hakim kita bisa disogok. Tapi kalau masih ada pejabat yang menerima sogokan, kami akan hukum kau seberat-beratnya," kata Prabowo.
Saat berkampanye di depan masyarakat Blora, Prabowo bicara soal tingginya angka kemiskinan. Menurut dia, kemiskinan merupakan problem struktural yang bersumber dari para elite di Indonesia.
Prabowo mengatakan, kemiskinan yang dialami rakyat Indonesia adalah sebuah paradoks. Ia mengaku heran, di negara yang kaya sumber daya alam, banyak rakyatnya yang kelaparan.
Baca juga: Prabowo: Mereka Senang Buat Proyek, Harganya 100 Dibilang 200
Selama kurang lebih 20 tahun berkecimpung di dunia politik, Ketua Umum Partai Gerindra ini memahami bahwa salah satu sumber kemiskinan rakyat adalah para elite Indonesia.
"Sudah lama tipu-menipu, rekayasa, sudah terlalu lama elite kita berbuat seperti itu. Saya paham dan mengerti karena saya bagian dari elite, tapi saya muak dengan elite yang seperti itu. Tugas elite adalah selalu membela kepentingan rakyatnya," ujar Prabowo.
"Mungkin elite kita ini sudah terlalu pintar. Pintar ngapusi, pintar mencuri uang rakyat," ucapnya.
Baca juga: Prabowo: Jika Jadi Presiden, Saya Tak Izinkan Koruptor Ada di Indonesia
Prabowo mengatakan, mental elite yang selalu mencari untung untuk diri sendiri dan kroninya menyebabkan kekayaan yang dimiliki Indonesia justru mengalir ke luar negeri dan tidak tinggal di dalam negeri.
"Akibatnya kalau begini terus, mustahil Indonesia bisa bangkit. Bukan saya pesimistis. Saya pernah mendapatkan pendidikan, saya pernah menjabat, saya tak akan tinggal diam kalau rakyat terus dimiskinkan," katanya.
Oleh sebab itu, jika terpilih menjadi presiden, Prabowo berjanji akan merekrut putra-putri terbaik Indonesia untuk duduk di jajaran menterinya.
Baca juga: Prabowo: Mau Bukti Anggaran Bocor? Banyak di KPK dan BPK
"Kami akan panggil putra-putri terbaik bangsa, yang paling pintar. Tapi pintar saja tidak cukup, tapi juga harus jujur dan tidak memperkaya keluarga, teman, atau tetanggnya. Putra putri yang siap mengabdi untuk rakyat," ucap Prabowo.
Prabowo mengaku prihatin melihat nasib petani yang terus merugi akibat impor pangan yang dilakukan oleh pemerintah. Ia juga prihatin melihat tak ada jaminan sosial bagi para nelayan saat mereka gagal melaut.
Baca juga: Cerita Prabowo Saat Beri Pinjaman Modal untuk Petani di Grobogan
Hal tersebut diungkapkan Prabowo saat bertemu dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, petani, dan kelompok kelompok relawan di Kyriad Grand Master Hotel, Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).
"Saya melihat dari sekian tahun ini tidak ada yang membantu dan membela para petani kita. Di banyak negara, seperti Jepang, Vietnam, Australia, dan Amerika, para petani dibela, dibantu, dilindungi," ujar Prabowo.
Baca juga: Prabowo: Elite Kita Sudah Terlalu Pintar Curi Uang Rakyat
Prabowo mengatakan, jika terpilih pada pilpres mendatang, ia berjanji akan melindungi petani dan nelayan.
Ia memastikan telah memiliki rencana kebijakan untuk segera menghentikan impor pangan, memberikan subsidi benih dan pupuk, serta menjamin harga komoditas pertanian.
"Saat menjabat nanti, akan kami jamin harga gabah untuk para petani kita, kami akan siapkan pupuk dan benih di tempat-tempat para petani kita," katanya.
Baca juga: Jika Terpilih, Prabowo Janji Hentikan Impor yang Rugikan Petani dan Nelayan
Selain itu, Prabowo juga menegaskan bahwa dirinya akan berusaha menghentikan impor yang merugikan rakyat, apalagi saat musim panen.
"Pemerintahan Prabowo Subianto juga akan menghentikan impor-impor yang merugikan rakyat. Kalau rakyat kita sudah sejahtera, kalau sudah tidak ada kemiskinan, baru para pemimpin boleh istirahat," ucapnya.