JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini, mengatakan, Prabowo akan mengkritik pembangunan infrastruktur yang belum menyejahterakan masyarakat saat debat kedua.
Debat kedua yang akan diikuti dua capres akan digelar pada 17 Februari 2019.
Menurut Faldo, Prabowo menilai, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo belum mampu mendongkrak produksi komoditas pertanian sehingga belum menyejahterakan.
"Infrastruktur yang tadi didiskusikan ternyata tidak meningkatkan produktivitas cabai," kata Faldo saat ditemui di bilangan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (13/2/2019).
Baca juga: TKN: Isu Debat Kedua Catatan Prestasi Jokowi, Tak Ada Persiapan Khusus
Dalam sektor pangan, ia juga menilai Jokowi gagal mencapai target swasembada pangan lantaran masih mengimpor sejunlah komoditas pertanian yang bisa ditanam sendiri di Indonesia.
Faldo menyebutkan, ketidakstabilan harga sejumlah komoditas pangan juga akan menjadi sasaran kritik Prabowo dalam debat kedua.
Oleh karena itu, dalam debat nanti, Prabowo juga akan menjelaskan program 100 hari kerja terkait penstabilan harga pangan.
Baca juga: Ketua TKN Sebut Debat Kedua Akan Jawab Keberhasilan Ekonomi Jokowi
Politisi PAN itu memastikan akan terlihat jelas perbedaan program kerja Jokowi dan Prabowo dalam bidang pangan, energi, Sumber Daya Alam (SDA), dan infrastruktur pada debat kedua nanti.
"Nanti ada difrensiasi yang sangat jelas antara gagasan atau poin yang disampaikan oleh pihak 01 dan 02 sehingga publik pada akhirmya bisa memilih yang mana benar-benar bisa menjawab keresahan-keresahan masyarakat terkait harga pangan semakin tidak stabil," ujar Faldo.
"Bagaimana juga subsidi energi yang menjadi kritikan yang dicabut belakangan," lanjut dia.