Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerilya Politik Prabowo ke Basis Pendukung Jokowi

Kompas.com - 15/02/2019, 06:03 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Akibatnya, pembangunan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia belum dapat terwujud secara baik.

"Jika saya menerima mandat sebagai presiden, saya tidak akan mengizinkan koruptor-koruptor itu berada dalam pemerintahan Republik Indonesia," katanya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menjelaskan, dengan adanya penyelamatan sumber kekayaan negara dan dikelola dengan baik, kesejahteraan rakyat Indonesia dapat terwujud dengan baik.

Menaikkan Gaji PNS dan TNI-Polri

Untuk menekan praktik korupsi di sektor pemerintahan, Prabowo memandang perlu adanya upaya meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri sipil (PNS), TNI, polisi, jaksa, dan hakim.

Baca juga: Debat Kedua, Prabowo Akan Kritik Pembangunan Infrastruktur yang Belum Menyejahterakan

Prabowo yakin, anggaran untuk menaikkan gaji PNS dan aparat penegak hukum dapat dilakukan jika pemerintah mampu mengelola kekayaan alam nasional dengan benar.

"Saya akan menjaga kekayaan bangsa Indonesia, dengan kekayaan itu kita bisa memperbaiki kehidupan bangsa Indonesia semuanya. Kita bisa perbaiki gaji-gaji pegawai negeri, gaji-gaji tentara, polisi, jaksa, dan hakim," ucap Prabowo.

Baca juga: Prabowo Sebut Harga Beras dan Daging di Indonesia Salah Satu yang Tertinggi di Dunia

Namun, jika kesejahteraan perangkat pemerintahan telah membaik tetapi masih melakukan praktik korupsi, ia akan memberikan saksi hukum yang tegas.

"Jika kesejahteraan telah tercipta, jangan sampai hakim-hakim kita bisa disogok. Tapi kalau masih ada pejabat yang menerima sogokan, kami akan hukum kau seberat-beratnya," kata Prabowo.

Kemiskinan dan Elite Pencuri Uang

Saat berkampanye di depan masyarakat Blora, Prabowo bicara soal tingginya angka kemiskinan. Menurut dia, kemiskinan merupakan problem struktural yang bersumber dari para elite di Indonesia.

Prabowo mengatakan, kemiskinan yang dialami rakyat Indonesia adalah sebuah paradoks. Ia mengaku heran, di negara yang kaya sumber daya alam, banyak rakyatnya yang kelaparan.

Baca juga: Prabowo: Mereka Senang Buat Proyek, Harganya 100 Dibilang 200

Selama kurang lebih 20 tahun berkecimpung di dunia politik, Ketua Umum Partai Gerindra ini memahami bahwa salah satu sumber kemiskinan rakyat adalah para elite Indonesia.

"Sudah lama tipu-menipu, rekayasa, sudah terlalu lama elite kita berbuat seperti itu. Saya paham dan mengerti karena saya bagian dari elite, tapi saya muak dengan elite yang seperti itu. Tugas elite adalah selalu membela kepentingan rakyatnya," ujar Prabowo.

"Mungkin elite kita ini sudah terlalu pintar. Pintar ngapusi, pintar mencuri uang rakyat," ucapnya.

Baca juga: Prabowo: Jika Jadi Presiden, Saya Tak Izinkan Koruptor Ada di Indonesia

Prabowo mengatakan, mental elite yang selalu mencari untung untuk diri sendiri dan kroninya menyebabkan kekayaan yang dimiliki Indonesia justru mengalir ke luar negeri dan tidak tinggal di dalam negeri.

"Akibatnya kalau begini terus, mustahil Indonesia bisa bangkit. Bukan saya pesimistis. Saya pernah mendapatkan pendidikan, saya pernah menjabat, saya tak akan tinggal diam kalau rakyat terus dimiskinkan," katanya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com