Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kian Agresif, Tuduhan Panik Oposisi, dan Bantahan Timses...

Kompas.com - 06/02/2019, 16:34 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Dalam beberapa kurun waktu terakhir, Presiden yang juga calon presiden petahana, Joko Widodo kerap melayangkan serangan dan sindiran kepada lawannya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal itu jauh berbeda dengan sikap dan citra Jokowi yang selama ini dikenal sebagai orang sabar.

Menurut Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memang sudah saatnya Jokowi tampil menyerang, tidak hanya diam menerima semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Sementara, menurut pasangannya, Ma’ruf Amin, Jokowi bukanlah menyerang. Jokowi hanya memberi klarifikasi atas isu-isu yang mengarah padanya.

"Itu bukan mengkritik, tetapi mengklarifikasi. Artinya menjernihkan, mungkin istilahnya yang beda," kata Ma'ruf Amin.

Beberapa sikap agresif Jokowi terlihat dalam beberapa kesempatan. Misalnya, saat Jokowi menyindir perihal Ratna Sarumpaet dalam debat pertama Pilpres 2019 pada Januari lalu.

Jokowi juga pernah menyinggung pesimisme sang lawan yang sebut Indonesia akan bubar dan punah. Tak ketinggalan, isu selang cuci darah di RSCM yang disebut Prabowo digunakan lebih dari sekali juga diungkit oleh Jokowi dalam kesempatan yang lain.

Terakhir, Jokowi juga menyindir kubu Prabowo gunakan taktik propaganda Rusia karena dinilai banyak menggunakan taktik kebohongan.

Baca juga: Jokowi yang Mulai Agresif Menyerang...

Putus asa

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyebut gaya agresif yang kerap ditampilkan Presiden dan calon petahana, Joko Widodo, akhir-akhir ini menunjukkan keputusasaan, karena tidak bisa menaikkan elektabilitasnya.

"Sudah desperate mungkin karena elektabilitasnya enggak naik-naik. Jadi dengan segala cara untuk menaikkan elektabilitasnya itu,” kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan Senin (4/2/2019).

Padahal, menurut Wakil Ketua DPR RI itu, biasanya petahana akan bermain tenang dan fokus memaparkan capaian-capaian kerjanya selama ini.

Pendapat yang sama juga dinyatakan oleh Juru Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ahmad Riza Patria.

Menurut Riza, sifat agresif yang ditunjukkan Jokowi akhir-akhir ini merupakan wujud kekhawatiran terhadap elektabilitas yang tak kunjung meningkat.

"Saran saya selesaikan tugas dengan baik. Jadilah pemimpin yang amanah, yang bertanggung jawab, jangan banyak janji lebih baik buktikan. Tidak usah menyalahkan orang lain, nyindir-nyindir dan sebagainya,” kata Riza di Senayan, Senin (4/2/2019).

Baca juga: Fadli Zon Anggap Jokowi Putus Asa Hadapi Prabowo

Bantahan

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir, membantah pihaknya panik setelah sejumlah survei politik memperlihatkan selisih perolehan suara dengan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno semakin menipis.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com