JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga korban pesawat jatuh Lion Air JT 610 menemui Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/1/2019).
Mereka menceritakan hal-hal yang belum tuntas dalam penanganan korban pesawat naas tersebut, termasuk rasa kecewa mereka kepada maskapai.
"Kami datang karena memang mau kemana lagi kalau tidak ke sini kami mengadu. Kenapa kami sampai harus mengadu? Karena terkait peristiwa kecelakaan itu sampai sekarang kewajiban Lion Air dan pemerintah sama sekali belum dilakukan," ujar kuasa hukum keluarga korban, Aprillia Supaliyanto.
Baca juga: Lion Air Serahkan Penyelidikan Black Box CVR kepada KNKT
Hal mendasar yang dituntut keluarga korban adalah pencarian 64 korban lain yang sampai sekarang belum ditemukan.
Namun, keluarga korban merasa pemerintah tidak lagi berupaya untuk menemukan keluarga mereka.
Pencarian korban memang sudah dihentikan sejak November 2018. Keluarga korban pernah bersama-sama melakukan operasi pencarian sendiri.
Baca juga: Jokowi Apresiasi Kopaska yang Menemukan CVR Lion Air
Selain itu, Aprillia juga menjelaskan masalah uang asuransi yang dinilai tidak adil. Aprillia mengatakan, maskapai Lion Air menetapkan uang kompensasi yang merupakan kewajiban dalam Undang-Undang sebagai uang asuransi.
Selain itu, maskapai juga memberikan syarat kepada keluarga korban yang menerima uang itu, yakni keluarga korban tidak boleh menuntut lebih dari itu.
Padahal, kata Aprillia, sesuai aturan keluarga korban boleh menuntut lebih jika kecelakaan itu terbukti kesalahan maskapai.
"Kami telah laporkan kejadian ini ke pidana ke Bareskrim. Kami bilang ini kejahatan korporasi. Tapi setelah sebulan jalan, tidak ada langkah konkret," kata dia.
Baca juga: Cari 64 Korban Lion Air JT 610, Keluarga Patungan Rp 132 Juta
Dengan segala persoalan dengan maskapai, Aprillia mengatakan, peran pemerintah begitu pasif. Kementerian Perhubungan tidak hadir menjadi penengah antara dua pihak ini.
Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang terjatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Senin (29/10/2018) pagi.
Sebanyak 181 penumpang dan 8 orang kru Ikut dalam penerbangan tersebut jadi korban.
Adapun operasi pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat dihentikan pada Sabtu (10/11/2018)
Dari 189 korban, 125 korban berhasil ditemukan, sedangkan 64 orang belum ditemukan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.