Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Siap Berdebat Tanpa Kisi-kisi Pertanyaan

Kompas.com - 20/01/2019, 12:47 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Ma'ruf Amin, mengatakan siap berdebat tanpa kisi-kisi pertanyaan.

Hal itu disampaikan Ma'ruf menanggapi rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) meniadakan kisi-kisi pertanyaan dalam debat Pilpres 2019.

"Kami kan selalu siap saja dengan keputusan KPU. Dan hasil kesepakatan kita akan menerima apa saja, kita akan ikuti apa saja, dan kita akan siap saja untuk mengikuti bentuknya seperti apa," kata Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Minggu (20/1/2019).

Sehingga, lanjut dia, hal itu bukan masalah untuk dirinya, apa lagi untuk calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

Baca juga: Di Depan Santri, Maruf Amin Sebut Dorongan Ulama Membuatnya Maju Jadi Cawapres

Hal senada disampaikan Juru Bicara Tim Kampamye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily.

Menurut dia, pasangan nomor urut 01 siap dengan format apapun. Ia mengatakan Jokowi-Ma'ruf akan selalu ingin mengeksplorasi lebih jauh tentang kedalaman visi misi dan program-program mereka.

"Pada prinsipnya kami sangat siap dengan format apapun. Kita tahu juga bahwa dalam format debat yang pertama, siapa yang mengusulkan soal kisi-kisi. Yang jelas bukan kami," papar Ace.

"Kita bisa lihat kemarin debat yang pertama, justru Paslon 01 yang paling orisinil, paling siap, dan paling konkret di dalam perdebatan debat pertama itu. Jadi tidak benar kalau di sosmed dikatakan kita yang mencontek," lanjut dia.

Sebelumnya KPU memutuskan untuk tidak lagi memberikan pertanyaan atau kisi-kisi ke capres-cawapres sebelum debat digelar.

Keputusan ini diambil setelah KPU menerima kritik dan saran dari masyarakat pasca-debat pertama pilpres, Kamis (17/1/2019).

"KPU RI berupaya mengartikulasikan harapan publik, sehingga untuk debat berikutnya abstraksi soal yang dibuat panelis tidak diberitahukan kepada kandidat," kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan saat dikonfirmasi, Sabtu (19/1/2019).

Wahyu mengatakan, sikap tersebut diputuskan KPU dalam evaluasi format dan mekanisme debat pertama pilpres. Evaluasi ini dilakukan untuk perbaikan debat pilpres selanjutnya.

Baca juga: Debat Selanjutnya, KPU Tak Akan Berikan Kisi-kisi ke Paslon

KPU menyadari harapan publik terhadap debat pertama pilpres belum terpenuhi, salah satunya terkait dengan pemberian pertanyaan ke paslon sebelum debat.

"Debat capres-cawapres pertama dengan tema hukum, HAM, korupsi, dan terorisme tampaknya belum sepenuhnya memenuhi harapan publik," ujar Wahyu.

"Salah satu yang dievaluasi adalah terkait isu pemberitahuan abstraksi kisi-kisi soal kepada kandidat," sambungnya.

Kompas TV Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma&rsquo;ruf Amin, mengunjungipondok pesantren Baitul Arqom di Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Sabtu (19/1).<br /> <br /> Dalam kunjungannya, Ma&rsquo;ruf Amin menyaksikan langsung deklarasi dukungan dari santri di sejumlah pesantren di sekitar Bandung.<br /> <br /> Deklarasi santri yangmenamakan diri Santri Ngariung atauSarungan ini bertujuan untuk memenangkan pasangan calon presiden dancalon wakil presiden nomor urut 01,Jokowi-Ma&rsquo;ruf Amin,khususnya diwilayah Kabupaten Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com