Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Jalani Latihan Persiapan Debat

Kompas.com - 16/01/2019, 08:10 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir, mengatakan, cawapres yang diusungnya KH Ma'ruf Amin telah menjalani latihan persiapan debat Pilpres.

Erick mengatakan, Ma'ruf menjalani latihan lantaran harus membiasakan diri dengan atmosfer debat.

"Cawapres ada latihan kemarin sempat sekali, karena kan beliau harus terbiasa dengan sistem debat. Kalau Pak Jokowi sudah biasa, sudah beberapa kali," ujar Erick usai bertemu Presiden Joko Widodo dan para ketua umum partai pengusung dan pendukung di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta, Selasa (15/1/2019) malam.

Baca juga: Ada 25 Persen Swing Voters yang Bisa Direbut Suaranya Lewat Debat Pilpres

"Mungkin situasional lapangan saja, yang mungkin beliau ingin lihat. Karena dalam debat pertama ini sepertinya agak berubah. Contoh ada penonton di belakang beliau yang duduk kan. Konsepnya itu kan belum pernah, mungkin beliau mencoba ingin melihat," lanjut dia.

Erick mengatakan pertemuannya dengan Jokowi dan para ketua umum partai juga membahas persiapan debat sesi pertama yang akan berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019) besok.

Baca juga: Menurut Sosiolog, Hal-hal Ini yang Ingin Dilihat Publik dari 2 Paslon saat Debat

Ia mengatakan, masing-masing ketua umum partai memberikan masukan untuk persiapan debat yang nantinya membahas pemberantasan korupsi dan terorisme serta penegakan hukum dan HAM.

Saat ditanya mengapa Ma'ruf selaku cawapres tak hadir dalam pertemuan semalam, Erick mengatakan tempatnya tidak cukup luas menampung banyak orang. Ia menambahkan nantinya akan ada pertemuan serupa dengan melibatkan cawapres.

"Oh ada, nanti kan beberapa kali dari cawapres ada pertemuan juga. Kebetulan hari ini tempatnya cuma terbatas cuma ada 20 tempat duduk. Makanya tadi yang hadir ketua partai dan sekjen-sekjen," lanjut Erick.

Kompas TV Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI menilai debat Pilpres pada 17 Januari mendatang adalah formalitas belaka,YLBHI menilai kedua pasangan calon Presiden dan wakil Presiden memiliki rekam jejak yang buruk terkait hukum dan HAM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com