Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Jokowi dan Prabowo Dinilai Upaya "Curi" Panggung sebelum Debat

Kompas.com - 15/01/2019, 18:20 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo menilai, penyampaian visi dan misi kedua kandidat Pemilihan Presiden 2019 sebelum debat perdana pada 17 Januari 2019 adalah cara untuk "mencuri" panggung lebih dulu sebelum pelaksanaan debat.

Hal itu disampaikan Ari dalam diskusi bertemakan "Sebar Hoaks Jelang Debat: Siapa Untung, Siapa Buntung?" di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).

"Itu upaya mereka untuk mencuri panggung sebelum debat perdana. Kemudian, penyampaian ini juga bertujuan membingkai dan memberikan pendahuluan kepada publik mengenai visi misi mereka sebelum debat," kata Ari.

Baca juga: Paparan Spontanitas Dinilai Penting dalam Debat Capres-Cawapres

Sebelumnya, Jokowi pada Minggu (13/1/2019), menyampaikan "Visi Misi Presiden 5 Tahun ke Depan" yang disiarkan beberapa stasiun televisi. 

Sementara, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan visi dan misinya, Senin (14/1/2019), di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

Menurut Ari, penyampaian visi dan misi tersebut perlu dilakukan kedua kandidat untuk memberikan penjelasan secara komprehensif sebelum debat. Pasalnya, durasi kedua kandidat untuk menyampaikan visi dan misi saat debat sangat terbatas.

"Mereka merasa perlu supaya masyarakat tahu gambaran besar visi dan misi mereka," kata Ari.

Baca juga: Kubu Jokowi: Masalah HAM dan Korupsi Akan Sulitkan Prabowo Saat Debat

Akan tetapi, lanjut Ari, kedua kandidat juga harus memaparkan visi dan misi serta program secara teknis dan detil saat debat nanti.

Sebab, masyarakat perlu tahu bagaimana cara konkret kedua kandidat untuk mewujudkan ide dan gagasan yang sudah dipaparkan dalam visi dan misi.

"Harus ada implementasi kebijakan yang konkret supaya masyarakat bisa melihat apakah kedua kandidat ini hanya beretorika saja atau tidak," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan, ia justru tidak menemukan langkah konkret dari visi dan misi yang telah disampaikan kedua kandidat.

Baca juga: KPU Ingatkan Kandidat Lempar Pertanyaan yang Substansial dalam Debat

Menurut dia, visi dan misi kedua kandidat 80 persen sama dan tidak banyak yang berbeda.

Oleh karena itu, ia menilai, dalam debat nanti kedua kandidat perlu menyampaikan langkah konkret yang lebih teknis sehingga tidak hanya menyampaikan visi dan misi secara umum.

Ia berharap, pada debat perdana, Jokowi dan Prabowo fokus pada argumentasi dan langkah konkret dari setiap visi dan misinya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Menuju Istana 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com