Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Imbau Capres-Cawapres Tak Tanyakan Kasus Spesifik Saat Debat

Kompas.com - 11/01/2019, 09:58 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan capres-cawapres diimbau untuk tak memberikan pertanyaan spesifik mengenai kasus tertentu pada paslon lainnya saat pelaksanaan debat.

Menurut Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi, imbauan ini muncul supaya paslon dapat fokus ke penyampaian visi-misi mereka.

Paslon diminta fokus ke penggalian visi-misi, gagasan, dan pengetahuan, sebagaimana tujuan penyelenggaraan debat.

"Seharusnya tidak masuk ke hal-hal yang terlalu mikro. Karena kita kan yang ingin kita gali kan visi-misinya, jangan yang terlalu mikro," kata Pramono saat dikonfirmasi, Kamis (10/1/2019).

Baca juga: 5 Fakta tentang Debat Pilpres yang Perlu Diketahui

Pramono menerangkan, tak ada sanksi jika saat debat berlangsung paslon bertanya mengenai suatu kasus ke paslon lainnya.

Pramono memastikan tak diperbolehkannya pertanyaan terkait kasus secara spesifik telah disepakati oleh tim kampanye kedua paslon. Melalui sejumlah rapat persiapan debat, kedua tim kampanye bersepakat untuk tidak saling melempar pertanyaan yang terlalu konkret.

"Itu kan sebenarnya bagian dari apa yang sudah pahami kedua belah pihak dalam rapat yang berkali-kali bahwa kedua paslon tak menanyakan hal-hal terlalu konkret," ujar Pramono.

Pengalaman debat Pilpres 2014, ada satu paslon yang menanyakan pertanyaan yang terlalu mikro dan konkret ke paslon lainnya. Tapi, pertanyaan itu justru tak dipahami lawan.

Menurut Pramono, tak ada gunanya debat jika paslon saja tak bisa memahami pertanyaan yang diajukan.

Pramono berharap, saat pelaksanaan debat, baik pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dapat konsisten pada kesepakatan. Bahwa keduanya tak akan menanyakan contoh kasus tertentu saat sesi tanya jawab antar paslon.

Hal itu, kata dia, menjadi sebuah "gentlement agreement" di antara politisi senior.

Baca juga: Debat Pilpres Dinilai Berpotensi Tak Menarik

"Saya berharap apa yang sudah dipahami betul-betul dijunjung tinggi dalam prosesi tanya jawab antar kandidat," tandasnya.

Debat perdana Pilpres 2019 akan digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kamis, 17 Januari 2019. Tema yang diangkat adalah hukum, HAM, terorisme dan korupsi.

Peserta debat pertama adalah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Debat perdana ini akan disiarkan oleh empat lembaga penyiaran, yaitu TVRI, RRI, KOMPAS TV, dan RTV.

Kompas TV Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Prabowo tidak banyak menceritakan soal isi pertemuan di rumah SBY. Tidak ada pernyataan bersama dari Prabowo dan SBY seusai pertemuan tadi. Prabowo sebelum meninggalkan rumah SBY dari dalam mobilnya sempat memberikan keterangan kepada wartawan yang menunggunya. Sementara Sandiaga Uno menolak memberikan komentar soal pertemuan dengan SBY tadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com